PWMU.CO – Ramadhan momentum baca dan pahami al-Quran menjadi tema kultum di Masjid At-Taqwa Pandan Kembiritan Genteng Kabupaten Banyuwangi, Ahad (24/3/2024).
Kultum yang disampaikan oleh Satriyo Wibowo ini dilakukan untuk memberikan pencerahan kepada jamaah masjid yang mengikuti shalat tarawih selama bulan Ramadhan di Masjid At-Taqwa Pandan.
Mengawali kultumnya, Satriyo Wibowo yang juga anggota Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng Divisi Informasi Teknologi (IT) itu mengajak jamaah untuk bersyukur.
“Kesehatan ini mahal sekali, maka wajib kita syukuri,” ujarnya.
Selanjutnya ia mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan safaatnya di hari akhirat kelak, katanya.
Menurutnya bulan Ramadhan yang mubarak ini, tak bisa lepas dari kemuliaan al-Quran. Karena al-Quran diturunkan di bulan ini.
“Di samping itu ada juga malam Lailatul Qadar yang kemuliaannya lebih baik dari 1000 bulan. Oleh karena itu, mari kita selalu berusaha untuk terus berinteraksi dengan al-Quran,” ajaknya.
Pahala Dilipatgandakan
Bagi yang belum bisa membaca al-Quran, lanjutnya, harus terus belajar. Menghafal ayat-ayatnya juga penting. Mungkin bisa dimulai juz 30 dulu. Syukur kalau mampu sampai menghafal 30 juz.
“Mari kita benar-benar memanfaatkan momentum Ramadhan yang disebut juga dengan Syahrul Quran ini. Orang yang berinteraksi dengan kemuliaan, insyaallah akan juga ikut mulia,” pesannya.
Dia menjelaskan hadis Nabi Muhammad SAW yang disampaikan sahabat Ibnu Mas’ud RA yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi tentang pahala orang yang membaca al-Quran. “Membaca satu huruf dinilai kebaikan dan balasannya dilipatgandakan, hingga sepuluh kali lipat.”
Dijelaskan dalam hadis tersebut terdapat motivasi kepada umat Islam untuk meraih kemuliaan berupa pahala membaca al-Quran.
“Bahkan ada kemuliaan lain yang akan diperoleh pembaca al-Quran. Yaitu al-Quran akan menjadi safaat atau penolongnya di hari kiamat kelak,” ungkap Satriyo sambil membacakan hadis nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang menjelaskan tentang safaat itu.
“Terakhir, marilah kita jadikan Ramadhan ini sebagai motivasi utama dalam membaca dan memahami isi kandungan al-Quran,” tuturnya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Sugiran.