2 Srikandi Bawean di Relawan MDMC Gresik

Dua srikandi asal Bawean Nur Atikah SKep Ners (kiri) dan dr Wardatul Hikmah (kanan) di tenda pelayanan kesehatan Tim MDMC Gresik di halaman Masjid As Shalihin Bawean (Kemas Saiful Rizal/PWMU.CO)

PWMU.CO – 2 srikandi asal Bawean di antara 23 Relawan Muhammadiyah yang tergabung dalam Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Gresik untuk penanganan Gempa Bawean.

2 srikandi yang  berasal dari Bawean yaitu Dokter Wardatul Hikmah (30 th) utusan dari Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG) dan Nur Atikah SKep Ners (36 th) utusan dari RS PKU Muhammadiyah Sekapuk Gresik.

Dokter Wardah panggilan akrab dr Wardatul Hikmah yang berasal dari Dusun Bengkosobung Desa Kotakusuma Sangkapura Bawean adalah satu-satunya tenaga dokter dalam Tim Relawan ini.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya itu menyatakan kepada PWMU.CO kehadirannya di Pulau Bawean ini, selain karena penugasan dari RSMG juga atas dorongan pribadi untuk membantu menangani korban gempa di tanah kelahirannya.

Dia menyatakan sangat kasihan melihat besarnya dampak gempa bagi masyarakat Bawean. Dibanding bencana banjir misalnya yang pernah menerjang Bawean beberapa tahun terakhir, dampak gempa ini jauh lebih besar. Banyak warga yang kehilangan tempat tinggal karena rusak berat disebabkan gempa.

“Alhamdulillah,  rumah kerabatnya di Sangkapura sebagian besar hanya retak-retak,” katanya.

Adapun bagi Nur Atikah yang berasal dari Dusun Pesisir Desa Kepuhteluk Kecamatan Tambak, saat menginjakkan kaki di Pulau Bawean mengaku berkaca-kaca dengan air mata kesedihan.

“Melihat kondisi masyarakat yang didatanginya rasanya mau menangis,” ujar Atikah saat ditemui PWMU.CO di tenda pos layanan kesehatan di halaman Masjid As Shalihin, Selasa (2/4/2024).

Atika yang merupakan alumni Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surabaya merasa terpanggil hadir ke Bawean untuk memberi semangat dan mengurangi trauma masyarakat akibat gempa yang pertama kalinya terjadi di Bawean ini.

Dia menceritakan bahwa rumah bibinya di Dusun Pesisir Kepuhteluk ambruk separuh. Sedangkan rumah kerabatnya yang lainnya retak-retak.

dr Wardah maupun Atikah berharap Bawean lebih cepat pulih dan warga Bawean yang banyak di rantau bisa kembali pulang menikmati keindahan pulaunya lagi.

Selasa (2/4/2024) merupakan hari terakhir Tim MDMC memberikan pelayanan bagi masyarakat Bawean sejak kedatangannya pada Kamis (28/03/2024) lalu.

MDMC datang ke Bawean memberikan pelayanan kesehatan, terapi healing, pembagian logistik (terpal, selimut, tikar, alat tulis, rendang dan lain-lain) maupun sembako di beberapa titik di Pulau Bawean, antara lain di Desa Diponggo, Kepuhteluk, dan Desa Gelam di Kecamatan Tambak. Sedangkan di Kecamatan Sangkapura layanan MDMC berada di Desa Sungaiteluk, Desa Balikterus, dan Desa Lebak.

Setelah satu pekan bergelut berbagai penanganan pascagempa, diagendakan Rabu (3/4/2024) Tim MDMC akan kembali ke Gresik dengan Kapal Cepat Express Bahari. (*)

Penulis Kemas Saiful Rizal. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version