PWMU.CO – Film Nyai Ahmad Dahlan (NAD) tayang perdana di Bioskop se-Indonesia, Kamis (24/8) ini. SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA) pun langsung menggelar nonton bareng (Nobar) dengan memborong tiket Film NAD senilai Rp 54.110.000.
Waka Kesiswaan SMAMDA Yudi Prianto Mkom kepada pwmu.co mengatakan, Nobar Film NAD untuk seluruh siswa, guru dan karyawan telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. ”Untuk kegiatan Nobar Film NAD ini, SMAMDA melakukan kerja sama dengan pihak Platinum Sidoarjo. SMAMDA mengeluarkan kocek senilai Rp 54.110.000 untuk kegiatan Nobar Film NAD ini,” ujarnya.
(Baca: SD Ini Booking 1.600 Tiket Nonton Film Nyai Ahmad Dahlan)
Aktivis Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo ini lalu menjelaskan bahwa peserta Nobar Film NAD dari SMAMDA sebanyak 1546 orang. ”Secara teknis, ada tiga sesi Nobar Film NAD. Yaitu pukul 10.00, 12.00 dan 14.00,” paparnya.
Lebih lanjut Naimul Hajar MKom menambahkan, kegiatan ini tidak hanya sekedar Nobar biasa. Tapi, lebih untuk mendalami sosok Nyai Ahmad Dahlan dari berbagai pendekatan keilmuan. ”Kita sudah berkoordinasi dengan guru Kemuhammadiyahan, Sosiologi, Sejarah dan bahasa Indonesia agar anak-anak bisa mengkaji lebih dalam dan komprehensif, ” jelas Waka Kurikulum SMAMDA.
(Baca juga: Aisyiyah: Sarat Muatan Pendidikan Karakter, Film Nyai Ahmad Dahlan Wajib Ditonton)
Siswa-siswi, lanjut Naimul, akan diberi tugas untuk menulis peran Aisiyah sebagai organisasi yang mengusung misi gerakan amar ma’ruf nahi mungkar dengan permasalahan sosial yang melingkupinya. ”Dari sini, secara otomatis siswa bisa mengantongi dua wawasan mata pelajaran,” terang pria kelahiran Ponorogo ini.
Nobar Film NAD mendapat respon positif dari siswa. Salah satunya Rahmah Putri Fauziyah. Siswi SMAMDA yang alumni Jambore Pelajar Teladan Bangsa ini mengaku antusias dengan agenda nobar kali ini.
(Baca ini juga: TOP, Kesan Wakil Gubernur Jatim Selesai Nonton Gala Premier Film Nyai Ahmad Dahlan)
”Saya sejak dulu suka dengan film bertemakan kepahlawanan dan gerakan sosial, termasuk Film NAD ini. Tentu banyak makna tersirat di dalamnya. Sepengetahuan saya, beliau (Nyai Ahmad Dahlan) menjadi teladan kaum perempuan pada masa itu. Apalagi, Nyai Ahmad Dahlan dikenal sebagai tokoh yang menolak dilakukannya kawin paksa pada perempuan, terutama pada anak-anak,” tegas siswi kelas XII IPS 4 ini.
Yang lebih hebat lagi, katanya, dari trailer film itu menampilkan Nyai Ahmad Dahlan menjadi perempuan yang memimpin Kongres Perempuan Indonesia yang pertama pada tahun 1926. ”Selain itu, Nyai Ahmad Dahlan merupakan pendiri Aisyiyah yang masih berdiri hingga saat ini,” imbuhnya.
Sebelum pemutaran film ini, ada acara unik yang dilakukan siswa-siswi SMAMDA. Di dalam studio bioskop, mereka menyanyikan lagu Sang Surya secara berjamaah. Keseruan foto dan video menyanyikan lagu kebesaran Muhammadiyah itu bisa dibuka di link: Video Sang Surya Di Nobar Film Nyai Ahmad Dahlan. (hanafi/aan)