PWMU.CO – TKP, tiga oleh-oleh Ramadhan 1445 dipaparkan Khatib Shalat Idul Fitri di Halaman SMA Muhammadiyah 4 Gayam, Kepulauan Sapudi, Kabupaten Sumenep pada Rabu (10/4/2024).
Ialah Dosen STAI Al-Qudwah Depok Hidayatur Rahman SEI MPdI. Kader Muhammadiyah yang kini berada di Jakarta itu memberikan nasihat bagi diri seorang Muslim setelah berlalunya bulan suci Ramadhan 1445.
Pelajaran pertama, kata Hidayatur Rahman, tujuan yang jelas dalam hidup ini. “Orang yang tidak punya tujuan dalam hidup, maka dia akan bingung hidupnya. Namun, jika orang memiliki tujuan yang jelas dalam hidup ini, maka dia tidak akan bingung dan dia akan terus melangkah untuk menggapai kebaikan,” terangnya.
Hidayatur Rahman pun bertanya retorik, “Apakah kita hidup hanya sekedar untuk makan dan bersenang-senang? Coba tanyakan pada diri kita! Apakah yang kita lakukan sesuai dengan apa yang diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala?”
Ia pun lanjut menyampaikan tentang konsisten atau istikamah. “Orang itu akan bernilai di hadapan manusia, jika ucapannya sama dengan tindakannya. Jangan sampai di pagi hari dia berkata A, sore dia berkata B,” ujarnya.
Maka dari itu, lanjutnya, pada ayat yang membicarakan tentang puasa di dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 183-189, mereka akan menemukan rumus bagaimana konsisten dalam hidup ini. Ia pun menyebutkan lima hal penting yang dapat diambil pada akhir ayat tersebut.
Pertama, agar kalian menjadi orang yang bertakwa. Kedua, agar kalian senantiasa bersyukur. Ketiga, agar mereka memperoleh kebenaran. Keempat, agar mereka semuanya mendapatkan ketakwaan. Kelima, agar kalian memperoleh keberuntungan.
“Sehebat apapun kita berpuasa, maka puasa kita tak akan sempurna sampai kita melakukan satu hal, yaitu zakat fitrah,” ujar Dosen Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta itu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, zakat artinya membersihkan. Jadi zakat maal berarti membersihkan harta. Sedangkan zakat fitrah membersihkan jiwa.
“Mungkin ketika kita berpuasa, ada tutur kata yang dilarang terucap oleh lisan kita, maka itu akan ditutupi dengan zakat fitrah,” terangnya.
Apa maknanya zakat fitrah? “Zakat fitrah itu adalah bentuk kepedulian dari orang yang mampu kepada orang fakir miskin. Inilah yang disebut dengan peduli,” ungkapnya.
Hidayatur Rahman akhirnya menyimpulkan tiga oleh-oleh Ramadhan tahun ini. “Kalau boleh saya menyingkatnya TKP,” ujarnya lalu memaparkan maksud singkatannya.
T untuk tujuan yang jelas dalam hidup kita ini. K untuk konsistensi, istikamah, teguh di atas kebenaran. Dan P untuk pedulilah kepada kemanusiaan karena Allah.
Motivator dan konsultan pendidikan itu meyakini, tak ada manusia yang hidup di muka bumi ini tanpa mengonsumsi kepedulian dari Allah SWT.
“Mungkinkah kita hidup kalau Allah cabut nyawa kita? Mungkinkah kita hidup kalau sel-sel tubuh kita tidak berfungsi dengan baik? Mungkinkah kita bisa hidup dengan baik, kalau Allah tidak lagi memfungsikan jantung dan ginjal kita?” tanya dia mengakhiri.
Bertindak sebagai Imam Shalat Idul Fitri 1445 ialah Muhammad Falah El Fami. Ia imam tetap Masjid Nuruzzaman Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Ketua LDK Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) Unair 2023, serta Kepala Divisi Data dan Administrasi Pusat Halal Unair 2024.(*)
Penulis Syamsul Arifin Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni