PWMU.CO – Doa dan puasa menjadi topik khotbah Idul Fitri Rakhman Arifin ST yang diadakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bluto Sumenep di lapangan setempat, Rabu (10/4/2024).
Membuka khotbah Ustadz Rakhman menjelaskan, puasa untuk menjadi orang yang bertakwa. Setiap perintah bukan untuk Allah, tetapi untuk kesejahteraan manusia.
Kemudian dia mengutip surat Thaha: 1-3.
Kami tidak menurunkan al-Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah. tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).
“Jadi semua perintah untuk kesejahteraan manusia. Bukan untuk Allah,” kata Ustadz Rakhman.
Dia mengatakan, jika ingin sehat, berpuasalah. Jika ingin penglihatan terang, berpuasalah. Jika ingin hubungan dengan istri lancar, berpuasalah. Apalagi ingin diampuni semua dosanya, berpuasalah.
“Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” tambah Ustadz Rakhman.
Walau kehidupan sulit, sambung dia, sebagai orang beriman harus yakin dengan pertolongan Allah. Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 186.
“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran,” tambahnya.
Dia menjelaskan, manusia cerdas tidak hanya mengandalkan kecerdasan dirinya, tapi juga mengandalkan doa kepada Allah.
”Saya punya seorang teman punya anak lima. Kerja serabutan. Karena selalu berdoa kepada Allah, ia banyak mendapat kemudahan dalam hidupnya. Kini tiga anaknya sudah lulus kuliah, dan mendapatkan pekerjaan yang baik,” cerita Ustadz Rakhman soal makbulnya doa dan puasa.
Kemudian dia bercerita, Rasulullah setiap menempuh perjuangan juga berdoa kepada Allah. Saat Perang Badar, pasukan muslimin hanya 313 orang, tunggangan 70 unta dan 3 kuda. Umat Islam berjalan kaki ke daerah Badar, atau naik unta bergantian.
Sementara kaum kafir Quraisy terdiri dari 1.300 orang, 300 unta, dan 600 baju besi. “Melihat jumlah yang sangat tidak seimbang ini, Rasulullah berdoa: Ya Allah, penuhilah apa yang Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika sekelompok umat Islam ini binasa, niscaya Engkau tidak akan disembah lagi di bumi, selamanya. Akhirnya umat Islam bisa memenangkan perang Badar,” tuturnya.
Setiap perang, umat Islam mengandalkan doa, memohon pertolongan Allah. Bukan sekadar mengandalkan jumlah.
Dia bercerita lagi saat Perang Hunain. Jumlah pasukan Islam kurang lebih 12.000 orang. Umat Islam bangga dengan jumlah yang besar ini. Ternyata hampir separo pasukan terbunuh dan hampir kalah.
Lalu pasukan Islam segera bertaubat dan berdoa meminta pertolongan Allah. Akhirnya umat Islam berhasil memenangkan peperangan.
“Jangan pernah meninggalkan doa dan puasa. Jangan pernah ragu dengan pertolongan Allah,” pesannya.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto