PWMU.CO – Unjung-unjung Lebaran menjadi tradisi guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) yang dilaksanakan di suasana Idul Fitri.
Mereka mengunjungi rumah guru yang telah pensiun. Seperti yang dilakukan usai halal bihalal guru, karyawan, dan siswa Smamda, Kamis (18/4/2024).
Tim guru Smamda terdiri Wigatiningsih, Liesa Anggraini, Daviqa Sukmawati, Sri Astuti, Divana Winjayati, Alim Wijaya, dan Mohammad Ernam langsung berangkat menuju rumah guru senior Sundiarti, guru PPKn di Desa Klurak Kecamatan Candi.
“Ini sudah jadi tradisi tahunan di Smamda. Usai Idul Fitri kami berkunjung ke rumah guru-guru senior,” terang Liesa Anggraini.
Perempuan yang akrab disapa Sensei Liesa ini menambahkan, kegiatan ini sudah berlangsung sejak lama, tetap ditradisikan dengan baik. “Tujuannya untuk menjaga silaturahmi antara guru karyawan yang masih aktif dan sudah purna,” tambahnya.
Biasanya unjung-unjung ini diikuti oleh banyak guru karyawan. Namun tahun ini sedikit karena guru dan karyawan masih menyelesaikan unjung-unjung di keluarganya.
“Liburan tahun ini pendek. Jadi masih banyak yang belum menyelesaikan unjung-unjung di keluarganya tapi sudah masuk,” terang Sensei Liesa.
Tiba di rumah Bu Sundiarti di Desa Klurak Candi disambut dengan gembira. “Alhamdulillah, saya senang sekali dikunjungi teman-teman,” ujar perempuan yang akrab disapa Bu Sun.
Obrolan ngalor-ngidul tanpa topik begitu meriah. Suasana hangat menyeruak. Keakraban, kerinduan. Sayang unjung-unjung ini berbatas waktu karena harus melanjutkan ke tempat berikutnya.
Tujuan kedua ke rumah Nurul Afwa, guru PPKn di Desa Putat Kecamatan Tanggulangin. Sayang Bu Nurul sedang berada di rumah putra-putrinya. Rombongan tetap berfoto bersama untuk bukti kunjungan.
Tujuan ketiga ke rumah Qomariyah, guru al-Islam di Desa Glagaharum Kecamatan Porong. Sampai di rumah perempuan yang akrab di sapa Bu Qom ini pas adzan Duhur.
“Ini kena pasal 12, jadi harus makan,” ujar Bu Qom.
Para tamu ini ditraktir mi ayam di depan rumah Bu Qom. “Ini mi ayam paling enak sak Sidoarjo,” seloroh Bu Qom.
Tujuan keempat ke rumah Bu Umi Kalsum, guru ekonomi di Desa Larangan Candi. Kunjungan ini menjadi surprize bagi Umi Kulsum.
Tujuan kelima, rumah Khoiril Anwar di Desa Sumput Kecamatan Kota Sidoarjo. Pria yang akrab disapa Pak Iril ini guru sejarah.
“Terima kasih sudah berkunjung. Saya kangen sekali dengan guru dan karyawan Smamda Smamda, terutama ustadz alim,” ujar Pak Iril.
Tujuan keenam, rumah Pak Hariyanta, guru Sosiologi. Didampingi istrinya, Hariyanta menerima kedatangan rombongan dengan gembira.
Rumahnya yang besar dan hijau dengan bunga pepohonan terasa sejuk. “Sekarang ada cucu. Jadi kesibukannya nambah. Momong cucu,” ujar Hariyanta sambil menggendong cucunya yang baru berusia lima bulan.
Tujuan ketujuh rumah Kasmah, guru bahasa Indonesia di Desa Siwalan Panji Kecamatan Buduran.
Bu Kasmah sedang menyirami tanaman di belakang rumah. Bu Kasmah bercerita sering membuat jamu pahit. Daun pepaya dan kunyit dijus ditambah madu.
Wigati mencicipi jamu itu. “Gak begitu pahit, nanti saya buat sendiri,” katanya.
Kunjungan sampai pukul lima sore.
Kontributor Ernam Editor Sugeng Purwanto