PWMU.CO – Ustadz cilik menjadi khotib shalat Jumat di Masjid KH Ahmad Dahlan SD Mudipat, Jumat (26/4/2024).
Khotib itu Muhammad Abrisam Tsaqib, siswa kelas 6-H SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya yang populer disebut SD Mudipat.
Ketika takmir masjid mengumumkan nama khotib, Abrisam bangkit dari duduknya dengan langkah mantap menuju mimbar. Begitu berdiri di mimbar dia menyampaikan salam. Lalu duduk. Kemudian muadzin melantunkan adzan.
Usai adzan Abrisam bangkit menyampaikan khotbah. Topiknya politik uang dan menjaga kehormatan dan integritas. Bahasanya tangkas, jelas, lugas, mudah dipahami jamaah yang terdiri teman-temannya murid SD Mudipat, para guru, dan karyawan.
“Hari ini mari kita refleksi tentang maraknya perilaku tidak terpuji di masyarakat yaitu politik uang,” ujarnya.
Politik uang, kata dia, adalah ancaman serius bagi bangsa yang mengganggu integritas anak bangsa. Abrisam menyorot Pemilu 14 Februari 2024 lalu.
Menurutnya, politik hati nurani telah hilang digerus oleh politik uang atau serangan fajar itu.
“Padahal Islam menekankan integritas atau kejujuran dalam segala aspek kehidupan termasuk di dalam berpolitik,” kata Abrizam dengan gestur tubuh tegap dan mata mawas kepada hadirin sidang shalat Jumat.
Begitu seterusnya hingga khotbah selesai dan diakhiri dengan shalat Jumat.
Usai shalat, Abrisam yang bercita-cita menjadi atlet tenis dan penghafal Quran itu mengaku senang diberi kesempatan berkhotbah oleh takmir masjid sekolah.
Menurutnya, pengalaman perdana ini sungguh mengesankan.
“Sebelumnya ada teman-teman yang sudah jadi khotib. Saya memang pingin akhirnya kesampaian sekarang,” ujar Abrisam bangga.
Khotib sebaya atau ustadz cilik berkhotbah adalah program SD Mudipat yang diselenggarakan sejak awal semester 2 tahun pelajaran 2023/2024. Bersyukur banyak bibit unggul mubaligh cilik yang bermunculan. (*)
Penulis Mulyanto Editor Sugeng Purwanto