PWMU.CO – Kammil Spemdalas membahas Syawal Momen Hijrah disampaikan Azam Al-Faruq Abdul SKom di Masjid Taqwa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, Jumat (26/4/2924).
Dimoderatori siswa kelas VII Rayhan Muhammad Adhika, Azam sapaan akrabnya mengatakan setelah kita menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, maka sekarang berada di bulan Syawal.
“Maka, kita semua harus mampu menghadirkan dan menjadikan bukan Syawal sebagai mementum untuk hijrah,” katanya di hadapan peserta Kajian Muslim Milenial (Kammil) kelas VII dan VIII.
Dia mengatakan, di bulan Syawal ini perlu kita dijadikan sebagai bulan untuk membentuk pembiasaan baik yang sudah pernah dijalankan di bulan Ramadhan.
“Mulai dari membaca al-Quran dalam tadarus, shalat berjamaah, berpuasa, shalat malam sampai dengan infak atau shadaqah,” ungkapnya.
Dia menuturkan, dibutuhkan waktu untuk membentuk pembiasaan. Maka, tekannya, momen hijrah itu bisa dipahami sebagai momen dalam mempertahankan dan memperbaiki karakter terbaik yang sudah dilakukan di bulan Ramadhan.
“Ada hadits Nabi tentang 3 doa Malaikat Jibril yang diaminkan oleh Rasulullah. Tentang 3 golong yang merugi, pertama seorang yang menemui bulan Ramadhan dan dosa-dosanya tidak diampuni,” jelanya.
Kedua, seorang yang menemui orangtuanya dalam usia lansia, akan tetapi tidak berbakti sehingga tidka mendapat surga. Ketiga, seorang yang ketika disebutkan nama Nabi Muhammad tidak bershalawat.
“Maka, ketiga golongan dalam hadits tersebut harus menjadi pembelajaran kita semua. Kita semua harus benar-benar memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai bulan istimewa dan suci dalam memperbanyak kebaikan,” lanjutnya.
Kedua, kita harus berbakti kepada kedua orangtua serta bershalawat ke Nabi Muhammad SAW.
Azam memberikan penekanan, hijrah itu bisa dilihat ketika kita semua mampu mempertahankan dan menjalankan pembiasaan baik. “Ada perubahan diri. Shalat tidak lagi harus disuruh orangtua tetapi sudah menjadi kebiasaan untuk bergegas ketika mendengar adzan,” jelasnya.
Untuk itu, sambungnya, kalau ada seseorang yang belum mampu mempertahankan dan memperbaiki kebiasaan terbaik di bulan Syawal, maka dia belum bisa berhijrah. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.