PWMU.CO – Tidak ada Pak Din Pak Kin pun jadi. Kalimat itu mengemuka dalam Tabligh Akbar Muhammadiyah se-Cabang Laren di halaman Masjid Al-Hidayah Dusun Sapan, Desa Dateng, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Senin (29/4/2024) pagi.
PCM Laren gagal menghadirkan Prof Din Syamsuddin karena sedang dirawat di RS Muhammadiyah Siti Khodijah Sepanjang, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Sholihin Fanani MSDM menyampaikan informasi itu dalam
“Awalnya saya disuruh untuk mendampingi Prof Din Syamsuddin. Kemarin jam 22.00 WIB saya ditelepon oleh Sekretaris PWM Jatim Prof Dr Biyanto MAg untuk mendampingi Prof Din Syamsuddin ke Sapan. Namun kadarullah, sejak kemarin Pak Din dirawat di RS Muhammadiyah Siti Khodijah,” ujarnya.
Menurutnya, Din Syamsuddin kemarin sudah ada sinyal sakit. Dia berpesan, “Tolong saya jangan didampingi, saya ingin istirahat di mobil, karena sudah merasa sakit,” katanya menirukan Din Syamsuddin.
Jadi, lanjut Sholihin, yang awalnya mendampingi menjadi mengganti. “Jadi yang datang hari ini Pak Kin bukan Pak Din, mohon maaf saya menggantikan Prof Din Syamsuddin. Karena anyak orang yang mengatakan Sholihin Fanani mirip dengan Prof Din Syamsuddin,” kata Sholihin yang juga kader Muhammadiyah dari Laren. Tawa jamaah pun pecah.
“Kita doakan mudah-mudahan Prof Din Syamsuddin segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT,” ujarnya.
Dari informasi yang diperoleh PWMU.CO, Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 dan Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia/Ketua Dewan Pertimbangan MUI 2014-2020 itu memang dirawat di RS Siti Khadijah, Sepanjang, Taman Sidoarjo.
Dia dalam perjalanan dari Sumbawa ke Lamongan untuk mengisi Tabligh Akbar PCM Laren. Semula bermaksud hanya check up karena masih batuk-batuk dan sedikit demam. Namun, tim dokter menyarankan dia untuk opname walau sehari.
Miniatur PP Muhammadiyah
Kemudian Sholihin mengapresiasi PCM Laren terkhusus Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sapan yang telah sukses menyelenggarakan Tabligh Akbar se-Cabang Laren.
“Bangga atas kegiatan yang luar biasa ini. Laren ini miniatur pimpinan pusat (PP), PCM rasa pimpinan pusat. Karena banyak pengurus dari PP dari Laren,” katanya.
Kemudian Sholihin menyebutkan kader-kader Muhammadiyah yang sukses berasal dari Laren. “Misalnya Drs Muhammad Ziyad MAg berasal dari Bulubrangsi yang dulu menjadi Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah sekarang menjadi ketua Lembaga Pembinaan Haji dan Umroh (LPHU) PP Muhammadiyah,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, ada KH Ahmad Kasuwi Thorif MA PBr asal Desa Godog yang sekarang menjadi Dewan Penasihat Pimpinan Pusat Tapak suci.
“Sementara di PWM Jatim juga banyak dari Laren. Misalnya sekretaris PWM Prof Dr Biyanto MAg asal Gampang Sejati Kecamatan Laren, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jatim Dr Sugiarti MSi juga asal Laren,” ujarnya.
“Ada juga, Wakil Ketua PWM Jatim asal Karangwungu Laren yang hadir hari ini yaitu Dr Sholihin Fanani,” kata Sholihin sambil senyum.
Juga ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Prof Dr Khozin MSi yang baru saja mendapat gelar profesor juga dari Karangwungu, dan Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Dr Isa Anshori MSi juga alumni Bulubrangi yang juga orang Karangwungu.
Selain itu, kata Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia juga banyak orang Laren. “Jadi Laren ini cabang rasa pimpinan pusat”.
“Begitu juga, Sekretaris PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Lamongan, Dr Piet Hizbullah Khaidir MA dulu juga pernah menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan saya juga dulu masuk di DPP IMM, dan sekarang sama-sama menjadi penasihat,” tuturnya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Mohammad Nurfatoni