PWMU.CO – SMA Muhi borong tiga medali perunggu di KMNR Ke-19 dan OGM Ke-9. Penyelenggara ajang ini ialah Klinik Pendidikan MIPA (KPM) yang didirikan Dr Raden Ridwan Hasan Saputra MSi.
Ialah 2 peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi), Riki Adityawan kelas XII MIPA 4 dan Akmal Nur Alam kelas X-K. Keduanya sukses meraih medali perunggu di ajang bergengsi Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) Ke-19. Pada saat yang sama, Guru Matematika SMA Muhi Aziz Angga Pratama MSc juga meraih medali perunggu di ajang Olimpiade Guru Matematika (OGM) Ke-9.
Ajang ini berlangsung di Ecovention Hall, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta pada Ahad (28/4/2024). Sejak Sabtu (27/4/2024), dua peserta didik dan seorang guru SMA Muhi itu berangkat ke Jakarta menggunakan transportasi kereta api.
Peserta lomba KMNR-19 dari SMA Muhi melewati tiga tahapan kompetisi yang ketat. Sejak babak penyisihan pada Ahad (26/11/2023) di Surakarta. Lalu babak semifinal pada Ahad (25/2/2024) di Surakarta. Hingga akhirnya babak final di Ancol Jakarta. Sebanyak 2.790 peserta dari kelas I SD hingga XII SMA mengikutinya.
Sementara itu, babak penyisihan OGM-9 berlangsung pada Ahad (25/2/2024) di Surakarta dan babak finalnya pada Ahad (28/4/2024). Ada 407 peserta mulai dari guru SD hingga guru SMA mengikutinya di Ancol Jakarta.
Dua peserta didik SMA Muhi pemenang KMNR-19 ini menerima berbagai penghargaan menarik. Seperti medali, trofi, sertifikat, voucher, kesempatan untuk mengikuti lomba internasional, serta tabungan pendidikan.
Sementara Aziz Angga Pratama menerima sertifikat, trofi, merchandise, dan pembinaan guru secara daring. Menurut Aziz, manfaat dari KMNR-19 dan OGM-9 ini tidak hanya hadiah materi, tetapi juga pengalaman berharga dalam sebuah kompetisi yang kompetitif dan inspiratif.
Guru Matematika SMA Muhi itu menilai, kompetisi ini bukan hanya tentang penghargaan. Tetapi juga tentang semangat kompetisi yang sehat untuk menjadi pembelajar sejati.
“KMNR dan OGM mendorong para peserta untuk berkompetisi dengan nalar tinggi dan menghargai proses belajar yang berkelanjutan,” paparnya.
Bangga
Kepala SMA Muhammadiyah 1 (SMA Muhi) Yogyakarta Drs Herynugroho MPd menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. Menurutnya, kejuaraan ini membuktikan SMA Muhi Yogya berhasil bersaing dengan sekolah bergengsi lainnya dari seluruh Indonesia.
Pasalnya, ia menilai proses lomba ini berjalan sangat panjang dan berjenjang, seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN). Yakni mulai dari seleksi ketat tingkat daerah hingga nasional.
“Kami sangat bersyukur bisa meraih tiga medali perunggu ini. Semoga kami bisa meraih prestasi yang membanggakan lagi ke depannya,” ungkapnya.
Menurut Herynugroho, persiapan sekolah untuk menghadapi lomba tersebut telah matang. Mereka telah mempelajari materi dan mengevaluasi pengalaman dari tahun sebelumnya.
“Kami telah mempersiapkan materi yang sesuai dengan kategori lomba. Lomba ini tidak sekadar soal numerik, tetapi juga menuntut kemampuan penalaran dan pemahaman teks,” imbuhnya. (*)
Penulis Yusron Ardi Darmawan Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni