PWMU.CO – Caleg perempuan terpilih Nila Yani Hardiyanti SIKom diserbu beragam pertanyaan dari kader IMM Gresik di acara halalbihalal, Senin (29/4/2024).
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Gresik mengadakan halalbihalal di Taman 78 Culinary and Cafe Gresik.
Dalam sambutannya, Ketua Umum IMM Gresik Azhar Romadlon menyampaikan,”Sehubungan memperingati Hari Kartini, kami berharap Mbak Nila dapat memberikan spirit dan motivasi kepada para kader IMM Gresik terutama para IMMawati untuk berani tampil di publik.”
Nila Yani Hardiyanti menuturkan awalnya tak berminat jadi calon legislatif di Pemilu 2024. Namun kakaknya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani SE, memberi dorongan dan masukan seperti keterwakilan perempuan dan memberi manfaat untuk pembangunan Gresik.
“Akhirnya saya menerima menjadi Caleg DPR RI dan alhamdulillah terpilih. Ini juga karena adanya peran anak muda seperti kalian,” sambungnya.
Dalam sesi tanya jawab, Nila Yani mendapat banyak pertanyaan dari kader IMM. Pertanyaan pertama dari Muhammad Akbarsyah.
“Apa bisa generasi milenial atau kader IMM Gresik support pembangunan di Kabupaten Gresik?” tanyanya.
Nila menjelaskan, untuk membantu pembangunan, perlu ada wadah menerima aspirasi warga. “Untuk itu, saya bersama Pemerintah Gresik siap memberikan wadah untuk menampung setiap aspirasi dari masyarakat,” jawab Nila.
Pertanyaan kedua dari Saqila Rahmawati. “Apakah Mbak Nila sudah mempunyai wacana atau strategi khusus untuk pemberdayaan perempuan malam?”
Nila mengungkap, pihaknya tidak bisa langsung menutup atau melarangnya pelacuran. “Perlu adanya kolaborasi yang kuat karena saat ini kita hidup di era kolaborasi, jadi tidak bisa hidup di ego masing-masing,” terangnya.
“Saya akan berusaha memberikan wadah agar mereka hidup dengan layak tanpa menjadi perempuan malam,” ujar Nila bersambut tepuk tangan kader IMM Gresik.
Pertanyaan ketiga disampaikan Della Nur Afifah. Dia mengajukan dua pertanyaan. “Apakah Nila mempunyai strategi untuk perempuan muda di Gresik dalam menyalurkan aspirasinya? Apakah ada motivasi untuk kami kaum perempuan juga sebagai anak muda untuk tampil di publik?”
Nila menjawab, menampung aspirasi-aspirasi bukan hanya untuk perempuan juga laki-laki. “Saya akan membuat platform sebagai wadah kalian dan masyarakat menyampaikan aspirasi dan saya senang hati menerimanya.”
Untuk motivasi, lanjutnya, masih belum bisa karena menurutnya kalau bicara tentang perempuan itu sangat sulit. “Masih banyak kaum laki-laki yang memandang berbeda apabila ada perempuan yang tampil di publik,” ungkapnya.
Namun ia berkomitmen yang bisa menjadi motivasi kader IMM. “Saya ingin kehadiran saya membersamai orang-orang yang bertemu saya tidak untuk pertama dan terakhir namun berkelanjutan,” ujarnya.
Di ujung pemaparannya, ia berpesan, setiap perubahan karena adanya peran anak muda. Generasi muda harus mendengar dan belajar, juga mempunyai selera.
Dia menyarankan berkolaborasi dan menyeimbangkan interaksi antara dunia nyata dan dunia maya. “Zaman selalu bergerak dan anak muda adalah rodanya,” tandas Caleg perempuan ini.
Penulis Della Nur Afifah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Sugeng Purwanto