PWMU.CO – Akulima, Kader Aisyiyah Purwoharjo Banyuwangi dan Dosen FIK Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) siap dampingi ibu hamil sampai melahirkan.
Dalam rangka meningkatkan cakupan angka persalinan normal di Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi, Dosen FIK UMSurabaya bersama Pimpinan Aisyiyah Cabang Purwoharjo Banyuwangi menyelenggarakan Gerakan Aisyiyah Dukung Persalinan Normal (Akulima).
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (4/5/2024) yang dihadiri kader kesehatan Aisyiyah Cabang Purwoharjo Banyuwangi. Kegiatan dibuka dengan sambutan Ketua PCA Purwoharjo Banyuwangi.
Dalam sambutannya, dia menyampaikan dengan adanya gerakan Akulima yang bersinergi bersama Dosen Kebidanan FIK UM Surabaya dapat menjalankan program kerja di Majelis Kesehatan PCA purwoharjo untuk penguatan keluarga melalui persalinan normal sehingga lahirlah generasi emas dari ibu yang sehat jasmani dan rohani.
Dosen Profesi Bidan FIK UM Surabaya Irma Maya Puspita menyampaikan pentingnya edukasi dan pendampingan selama kehamilan untuk meningkatkan kepercayaan diri ibu hamil dan dukungan keluarga untuk melahirkan secara normal.
“Selain itu perlu pemahaman bahwa proses kehamilan dan persalinan bukanlah sebuah penyakit atau hal yang ditakutkan tetapi proses kehidupan seorang wanita yang normal yang akan dialami oleh hampir semua wanita di Indonesia,” kata Ketua Tim Akulima di Banyuwangi ini.
Dia menuturkan, gerakan Akulima ini diwujudkan sebagai komitmen Aisyiyah terhadap peningkatan kesehatan ibu dan anak. Dalam kegiatan ini kader Aisyiyah Cabang Purwoharjo Banyuwangi juga mendapat materi tentang persiapan persalinan normal, sebagai bekal kader saat mendampingi ibu hamil.
Kegiatan pendampingan dapat mulai sejak usia kehamilan 7 bulan sampai menjelang persalinan. Kader Aisyiyah dapat memberikan edukasi tentang beberapa hal yang harus disiapkan untuk menghadapi persalinan seperti menyarankan kontrol rutin ke dokter atau bidan.
“Selain itu, juga memilih penolong dan tempat persalinan, cara melakukan aktivitas yang dapat membantu mempercepat penurunan janin dan pembukaan jalan lahir,” jelasnya.
Teknik pengurangan nyeri persalinan dengan cara sederhana juga diajarkan oleh kader pada ibu hamil dan keluarga yang mendampingi agar pada saat proses persalinan ibu hamil dapat beradaptasi dengan rasa nyeri yang timbul menjelang persalinan.
“Ibu hamil dapat mendengarkan lantunan ayat-ayat al-qur’an untuk relaksasi dan keluarga melakukan pemijatan punggung atau kompres hangat dan dingin saat nyeri persalinan muncul,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, perlu diketahui juga persalinan normal bukanlah satu-satunya jalan untuk melahirkan bayi, apabila terdapat komplikasi pada ibu atau janin proses persalinan dapat dilakukan dengan operasi atau bantuan alat agar ibu dan bayi lahir sehat dan selamat.
Pasien yang akan didampingi oleh kader Aisyiyah dengan gerakan Akulima Sukma mengaku senang dan semakin yakin siap menyambut kelahiran bayi secara normal. (*)
Penulis Nova Elok Mardliyana. Editor Ichwan Arif.