PWMU.CO – Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) dan Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) mengadakan audiensi di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Jumat (3/5/2024).
Selain menjalin silaturahmi, pertemuan dua organisasi besar ini bertujuan untuk membahas upaya kolaboratif dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) di Sidoarjo, setelah IGABA ledas dari IGTKI.
Audiensi ini dihadiri oleh Ketua IGTKI Kabupaten Sidoarjo Ifrochah SPd MPd dan Ketua IGABA Kabupaten Sidoarjo Nury Arsy Darmiati SPd. Kedua belah pihak sepakat pentingnya peran pendidikan dalam membangun karakter generasi muda Indonesia. Mereka berpendapat kolaborasi antara organisasi-organisasi guru dari berbagai komunitas dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo Dr Ng Tirto Adi MPdmengatakan IGABA adalah salah satu organisasi profesi yang eksis, posisinya sejajar dengan IGTKI, Himpaudi, dan Forum Komunikasi Guru Swasta (FKGS).
Dia menjelaskan, pemberian otonomi kepada IGABA untuk mandiri dan melepaskan diri dari IGTKI harus tetap menjaga silaturahmi. “Kita berkhidmat untuk memajukan pendidikan bersama-sama, guyub, rukun, dan bekerja bersama untuk memajukan pendidikan,” tuturnya.
Pak Tirto, panggilan akrabnya, berterima kasih kepada IGTKI sudah berbesar hati menerima keputusan ini. Selanjutnya IGABA akan dilibatkan dalam rapat-rapat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Dia juga berpesan, “Dengan banyaknya komunitas dan organisasi profesi ini dapat menjadi model bagi pengembangan pendidikan di kab Sidoarjo, dengan harapan bisa meningkatkan khidmat untuk mendidik anak-anak usia dini.
Sementara itu, Nury Arsy Darmiati menambahkan akan tetap berkolaborasi dengan IGTKI dan bersama-sama komitmen untuk memajukan pendidikan anak usia dini.
Ketua Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo Dr Rifda Abadiya berterima kasih kepada IGTKI yang telah berbesar hati menerima keputusan IGABA melepaskan dari IGTKI dan menjadi organisasi yang mandiri dan sejajar dengan IGTKI. Dia berharap IGTKI tetap bisa memberikan arahan dan menjadi mitra yang saling menguatkan.
Ibu yang sehari-hari menjadi dosen Umsida ini juga berterima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memfasilitasi audiensi dan memediasi pertemuan dengan IGTKI. (*)
Penulis Alfi Faridian Editor Mohammad Nurfatoni