PWMU.CO – Wejangan Kadis Pendidikan dan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik mewarnai kegiatan Pengukuhan Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Gresik di lantai 4 Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Jalan Raya Permata Bunder Gresik Jawa Timur, Rabu (9/5/2024).
Sekretaris PDM Gresik Yusuf Diachmad Sabri ST MBA mengatakan ketika menjadi pemimpin, maka ada dua hal yang harus kita perhatikan bapak ibu.
“Yang pertama, kita akan menjadi uswah yang artinya memberikan contoh. Kedua, kita akan menjadi qudwah artinya penggerak,” katanya di depan 40 guru dari unsur SD/MI, SMP/Mts, SMA/SMK/MA Muhammadiyah serta sekitar 20 orang tamu undangan yang hadir dalam kegiatan pengukuhan FGM PDM Gresik.
Dia mengatakan memberikan contoh saja tapi kita tidak mampu untuk menggerakkan yang dibawah kita berarti kita bukan pemimpin yang baik. Begitu pun sebaliknya jika kita sudah bergerak namun tidak memberikan contoh yang baik maka kita juga bukan pemimpin yang baik.
“Sekitar tahun 1950, Muhammadiyah secara fisik berkembang dengan pesat namun secara ruh Muhammadiyah kehilangan intinya, sehingga pada masa itu di usulkan sebuah muqodimah, yang dalam hal ini membahas cara pandang Muhammadiyah terhadap Islam dan bagaimana menggerakkan amal usaha Muhammadiyah yang berada di bawahnya,” ungkapnya.
Paling besar harapan wali murid terhadap anak anak adalah mendapatkan pendidikan karakter melalui pembiasaan nilai Al Islam di sekolah yang bertumpu pada al-Quran dan hadits.
“Dan ayo, dalam FGM yang berbahagia ini, kita mengimbaskannya ke seluruh satuan pendidikan di sekolah bapak ibu masing masing,” ajaknya.
Saat era digital ini, tegasnya, guru Muhammadiyah harus bisa berbuat lebih baik dan berpikir secara bijaksana. Karena kalau kita menginginkan untuk mampu mengetahui segalanya, maka mbah Google lebih tahu dari pada kita.
“Untuk itu, sebagai manusia kita wajib mengedepankan wisdom atau kebijaksanaan dalam mendidik anak-anak dan saling ber-fastabiqul Khoirot di lingkungan pendidikan Muhammadiyah,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Gresik, S Hariyanto SPd MM mengemukakan harapannya melalui motivasi yang disampaikan kepada guru.
“Forum Guru Muhammadiyah ini ibarat special force pendidikan. Masing-masing personal yang menjadi pengurus mempunyai kelebihan dan keunikan tersendiri dalam mendukung proses pendidikan di satuan pendidikan masing masing,” katanya.
Dia mengutarakan, dari pembicara sebelumnya bahwa personal branding, kemudian one teacher one produk yang dimiliki oleh guru itu berasal dari self awarness masing masing sehingga dengan mengetahui kelebihan dan keunikan dalam mengajar sehari-hari maka akan timbul empati.
“Bapak ibu bisa merasakan apa yang di rasakan oleh murid kita, mengetahui kebutuhan murid kita, memahami kebutuhan walimurid sehingga dalam melakukan pelayanan pendidikan menghasilkan self regulation,” jelasnya.
Self regulation inilah yang membuat walimurid, mencari sekolah berkarakter unggul dalam nilai keislaman, karena wali murid mempunyai ekspektasi atau orientasi bahwa pendidikan agama yang utama.
Maka, ajaknya, jika kita sudah dapat klik dengan wali murid, klik dengan siswa kita, hubungan guru murid akan menjadi seperti hubungan keluarga, saling melindungi, saling mengasihi sehingga ilmu yang diajarkan menjadi pedoman bagi anak anak dalam proses kehidupan di masa depan akan masuk.
“Sekali lagi saya ucapkan selamat dan sukses atas kegiatan pengukuhan ini, serta Terima kasih juga atas dedikasi bapak ibu guru semua. Semoga dengan FGM ini makin meningkat mutu dan kualitas pendidikan di kabupaten Gresik,” harapnya. (*)
Penulis Bening Satria Prawita Diharja. Editor Ichwan Arif.