Dari Ternate Sekolah di Sidoarjo, Prestasi Wisudawan Smamda Ini Bikin Bangga Orang Tua; Liputan Khusnul Isa
PWMU.CO – M. Taufiq adalah salah satu dari 358 murid SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, yang mengikuti wisuda ke-45 di Auditorium AR Fahruddin Smamda Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (9/5/2024).
Prestasis siswa asal Kelurahan Tanah Tinggi Barat, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, itu tergolong moncer.
Bersama timnya yang dibina oleh Ernawati Kristinningrum ST MPd—Guru Kimia dan Pembina Ekskul Karya Ilmiah Remaja (KIR) Smamda itu, Taufiq berhasil menorehkan dua medali:
- Medali emas dalam lomba karya tulis ilmiah internasional kategori Food Science, IYSA, Politeknik Negeri Semarang, 26 Agustus 2023. Kara penelitiannya: High Protein Organic MSG From Musseles And Seaweed Extract As an Antioxidant To Radical Free IIEX 2023
- Medali perak dalam karya tulis ilmiah internasional kategoro “Life Science”, IYSA, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia, 2 November 2023. Judul penelitiannya: Antiseptic Collagen Scrub Soap From Catfish’s Fat (Pangasianodon hypophthalmus) ISIF 2022.
Pantas bila prestasi Taufiq itu membuat bangga orang tuanya. Tak heran, meski jauh dari Ternate, sang ibu, Rochani Kamarullah rela pergi ke Sidoarjo untuk menghadiri wisuda sang buah hati.
Rochani harus menempuh perjalanan hampir 3.000 kilometer dari Tanah Tinggi Barat hingga sampai ke Sidoarjo. “Saya sengaja datang sendirian untuk menghadiri wisuda putra bungsu saya yang bernama M.Taufiq di Smamda,” ujar dia yang berangkat sendiri karena suaminya tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.
“Ketika berangkat ke Sidoarjo berangkatnya tidak bersama-sama dengan putranya karena sebagai seorang guru ASN saya wajib untuk melaksanakan tugasnya terlebih dahulu, sehingga saya datang sehari sebelum acara wisuda dilaksanakan,” ujarnya.
Adapun Taufiq dia berangkat terlebih dahulu tiga hari sebelum wisuda untuk menyelesaikan keperluan administrasi sebagai persyaratan wisuda, dari pengembalian buku di perpustakaan hingga pengambilan toga dan lain-lainnya.
“Saya berangkat hari Sabtu (4/5/2024) naik pesawat sendirian, kemudian ibu menyusul berangkat pada hari Rabu (8/5/2024) dan kami menginap di gues house Smamda yang tepat berada di bawah asrama Smamda Boarding School (yang memang disewakan untuk penginapan),” ungkap Taufiq.
Sebagai seorang guru ASN (aparatur sipil negara) Rochani sangat mengedepankan pendidikan ketiga putranya (putra pertama dan kedua sudah bekerja sebagai ASN). Untuk itu dia dan suaminya tidak main-main ketika menitipkan putra bungsunya yang cenderung manja Smamda Sidoarjo ini. Dia merasa mantap menitipkan putranya di Smamda sebagai siswa Boarding School sejak bulan Juli tahun 2021 sampai lulus.
Rochani mengaku dengan bersekolah di Smamda, putranya itu memperoleh ilmu umum maupun agama dan memperoleh beberapa prestasi. “Dia lebih tahu banyak hal karena di Smamda pelajarannya lebih banyak dan lebih bagus dibandingkan sekolah pada umumnya. Anaknya juga lebih mandiri dan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab,” ungkapnya.
“Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada ananda Taufiq ketika menimba ilmu di Smamda dengan hasil yang memuaskan. Walaupun di awal-awal sekolah sedikit drama merepotkan bapak ibu guru dan musyrif karena dia yang manja, anak bungsu dan jauh dari orangtua,” tutur dia,
Dia sekeluarga berterima kasih kepada guru, musyrif, dan pegawai Smamda yang telah membina dan membimbing Taufiq sehingga menjadi anak yang punya pribadi yang bertanggung jawab, jujur, amanah, dan dapat menentukan sikapnya untuk melangkah lebih maju.
“Namun sedihnya kami sering merasa kangen kepada ananda yang terhalang oleh jarak,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni