Burung Gereja pun Nyaman di SD Mica Labschool Umsida; Oleh Machmudi MZ
PWMU.CO – Senin (13/5/2023) pukul 11.33 pandangan saya tertuju pada sebuah objek yang unik. Ada seonggok sarang burung gereja—atau saya lebih suka menyebut burung masjid—bertengger kokoh pada pangkal dahan pohon pule yang ditanam di sisi utara lapangan pasir SD Muhammadiyah 1 Candi (SD Mica) Labschool Umsida.
Sarang burung masjid itu terayun-ayun ringan diterpa angin semilir yang tenang. Satu sarang burung yang cukup terlihat kokoh dari tepian teras di mana para murid kerap lalu lalang.
Saya tertegun sejenak memikirkan sarang berwarna coklat dari daun-daun rumbai yang terjalin cukup rapi itu. Tiba-tiba mata saya terkesiap memandang dua ekor burung gereja hinggap di sekitar sangkar.
Saya sebut burung masjid karena burung ini sering beterbangan di kubah dan lorong-lorong masjid, selain berkeliaran di gereja seringa disebut burung gereja. Dua ekor burung itu celingukan ke sana ke mari sempat melihat saya yang sedang asyik menatap gerak-gerik mereka.
Anehnya, mereka tidak merasa terganggu dengan kehadiran saya yang berjarak 2.5 meter dari batang pohon yang menghiasi halaman dalam SD Mica. Sungguh, sarang dan burung masjid itu terlihat jelas dari tempat saya berdiri, sementara mereka bertengger di sekitar sangkar di ketinggian 3 meter dari rumput taman yang asri.
Saya perhatikan terus gerak-gerik lincah kedua burung masjid itu. Mereka bak sejoli yang asyik membina rumah tangga. Bergerak ke sana ke mari dengan kicauan-kiacuan kecil di paruh hitamnya yang mungil. Ingin rasanya saya menengok ke dalam sangkarnya, apakah ada telur-telur calon penerus generasi mereka.
Saya jadi penasaran dibuatnya. Mungkin mereka siang itu selepas pulang dari mencari makanan dan membicarakan sejumlah rencana di kehidupan mereka siang itu.
Pengamatan saya pada dua ekor burung masjid di sarangnya ini menandakan keunikan tersendiri yaitu mereka merasa nyaman di dahan pohon pule itu menunjukkan mereka tidak terganggu dengan berbagai aktivitas warga sekolah utamanya murid-murid kelas bawah (I-III) yang kerap berteriak, berlarian kejar-kejaran ke sana-kemari.
Pantas saja SD Mica ini saja nyaman buat sejoli burung masjid dengan sarangnya yang kokoh, apalagi murid-murid, guru-karyawan, serta para tamu sekolah pun merasa nyaman dibuatnya.
Seperti yang diungkapkan ibunda Arab cantik bernama Rahmania Catur Ayunda, ibunda siswa Rafif Al Fatih Nabhani. “Setiap saya jemput Rafif, saya merasa nyaman di sini. Ada kursi besi tunggunya yang nyaman, anginnya semilir sepoi-sepoi dari sawah lading sekitar sekolah, ada taman dengan pepohonan yang asri di sekitaran pasir pantai asli.”
Seorang guru Kelas I Ibnu Zuhri, Ayu Vinda Rahmawati SPd menambahkan, ”Memang anak-anak suka sekali bermain di pasir pantai ini, tamannya pun asri dengan rumput hijaunya. Saya pun cukup kaget ada sarang burung di dahan pohon pule itu. Lucu ya!”
Guru lainnya Riza Dwi Zuniarti SPd pun menimpali, “Saya senang burung-burung itu membuat sarang di situ. Ini bisa digunakan untuk bahan belajar siswa yang kontekstual tentang ekosistem. Sekolah ini sangat nyaman pemandangannyasenyaman burung masjid itu tinggal di sini.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni