PWMU.CO – TK Aisyiyah (Aisyiyah Bustanul Athfal, ABA) 1 Kota Blitar mengadakan outing class di stasiun Kereta Api Indonesia (KAI) Kota Blitar, Selasa (21/5/2024).
Kegiatan ini diikuti murid kelas A dan B, didampingi guru beserta wali murid.
Selain alasan kesesuaian materi ajar pada kurikulum, KAI dipilih karena mendapatkan antusiasme yang lebih dari murid-murid dibandingkan transportasi darat lainnya seperti mobil atau bus.
Kepala TK Aisyiyah 1, Indriana menjelaskan, outing class ini bertujuan agar murid mengetahui tata cara melakukan perjalanan dengan kereta api.
“Agar pembelajaran lebih menarik dan murid mendapatkan pengalaman nyata, sekalian saja belajarnya di stasiun kereta api,” kata dia.
Di stasiun, para murid disambut Rizky Wahyudi, petugas ticketing yang menjadi tour leader (TL). Pertama-tama murid diajak mengetahui jadwal, rute perjalanan, dan belajar memesan tiket kereta api.
Berikutnya murid-murid melakukan boarding pass tiket secara mandiri lalu digiring TL menuju ruang tunggu keberangkatan. Di sana, TL mengenalkan crew KAI beserta tugasnya, seperti Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), kondektur, masinis, hingga Pengatur Perjalanan Kereta (PPK).
Agar lebih interaktif, Rizky Wahyudi mengajak murid tebak-tebakan saat menjelaskan materi apa saja yang tidak boleh dibawa saat naik kereta api. “Hewan apa yang tidak boleh dibawa naik kereta?” tanyanya.
Sapi, kambing, kerbau, hingga ayam jadi jawaban yang dilontarkan para murid.
“Betul. Tapi yang Kakak maksud di sini adalah hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Memang ada orang naik kereta bawa sapi?” tanya Rizky sambil tertawa. “Kalau ada nanti ditangkap sama Polsuska.”
Wali murid TK Aisyiyah 1, Arin Al-Aziz mengaku gembira dengan adanya outing class yang rutin digiatkan sekolah. Menurutnya, studi luar kelas sangat bermanfaat untuk menyelaraskan antara pengetahuan dan pengalaman.
“Semoga ke depan ABA 1 mengagendakan outing class di tempat-tempat yang lebih menarik dan edukatif sehingga pengalaman anak-anak semakin banyak. Saya sangat mendukung.” imbuhnya. (*)
Penulis Rozak Al-Maftuhin Editor Mohammad Nurfatoni