PWMU.CO – Di hari halal kunjungan, santri Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur melepaskan kerinduan mendalam pada keluarga.
Hal itu terjadi pada Jumat-Ahad (10-12/5/2024). Kerinduan yang selama ini tertahan karena harus tinggal berasrama di pondok pesantren, terbayar saat hari halal kunjungan tiba.
Hari itu memang menjadi hari yang selalu dinanti-nanti oleh santri. Pondok Pesantren menjadwalkan 3 hari untuk hari halal kunjungan yakni hari Jumat sampai Ahad.
Tujuan dibagi menjadi tiga hari adalah untuk pembagian kelas, terutama Ahad adalah hari yang lebih leluasa bagi wali santri untuk bisa berkunjung. Jumat untuk kelas VII dan X, Sabtu untuk kelas VIII dan XI, dan Ahad untuk kelas IX dan kelas XII.
Hal ini dijelaskan Kepala Staf Pengasuhan Santri Arwani LC MAg. Dia merinci bahwa 3 hari pertama Jumat-Ahad (10-13 Mei 2024) untuk putri, lalu pekan kedua Jumat-Ahad (17-19 Mei 2024) untuk putra. Kunjungan tahun ini berlaku 2 bulan sekali.
“Dipisahnya waktu kunjungan putra dan putri terkandung maksud untuk menertibkan suasana kunjungan dan menghindari pertemuan santri putra dan putri,” terang alumnus Universitas Al Azhar Cairo Mesir ini.
Dengan adanya hari halal kunjungan, semangat santri Al-Ishlah telah nampak beberapa hari sebelumnya. Berbagai permintaan yang dipesan telah disusun sedemikian rupa, mulai dari kebutuhan hidup di pondok hingga menu makanan yang dibawa.
Pasalnya, selain kerinduan mendalam kepada keluarga, ada juga kerinduan makanan favorit dan lebih seru lagi kalau dimakan bareng-bareng. Hal ini diungkap oleh santriwati kelas IX H Faiha’ Zalfa asal Tlogorejo Kepohbaru Bojonegoro.
Ditanya PWMU.CO, apakah hanya keluarga dan menu makanan yang dikangeni? Putri pertama pasangan Arif Suasono dan Fuji Astutik itu menjawab dengan senyuman yang meringis, “Ya kengen juga sama HP,” jawabnya polos.
Sementara itu, Bobi Setiawan, wali santri asal Landungsari Dau Malang rela menempuh perjalanan jauh demi mengunjungi dua anaknya yang mondok di Ponpes Al-Ishlah yaitu Ammar Bobi Setiawan dan Arwa Gadieza.
“Tidak hanya anaknya yang kangen, orang tuanya pun kangen ingin melihat anaknya di pondok,” ujar ayah tiga anak ini. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Nely Izzatul