PWMU.CO – Studio Virtual Reality (VR) menjadi fasiltas baru SD Muhammadiyah I Giri Kebomas (SD Muri) Gresik.
Lewat studi ini siswa mempunyai pembelajaran yang mengasyikkan. Lewat virtual reality bisa belajar apa pun seperti berada di ruang dan waktu objek yang dipelajari.
Studio Virtual Reality (VR) sudah dimulai pada Jumat (17/5/2024) lalu.
Siswa belajar sejarah dinosaurus, sejarah Nabi Musa, dan penjelajahan ke angkasa luar. Mereka semua sangat berkesan dengan film tiga dimensi yang disajikan karena bisa berada di lokasi dan berinteraksi.
Virtual reality itu menggunakan kaca mata Meta Oculus Quest 2. Lewat kacamat ini film tiga dimensi ditayangkan.
Studio itu semua ruang kelas bercat krem. Berkapasitas sekitar 24 kursi. Meja kursi tertata. Di atasnya tersedia Meta Oculus Quest 2.
Waktu pembelajaran pukul 07.30 WIB. Rombongan siswa bersama wali kelasnya datang sesuai jadwal.
Hari pertama itu semuanya penasaran. Ingin tahu sensasi pembelajaran pakai VR. Jadwal pertama hari Jumat itu untuk kelas 1, 3, 4, 5. Kelas 2 dan 6 dijadwal pekan depan setelah ujian kelas 6.
Kepala SD Muri Luthfi Arif MPd, KaUr Kurikulum Riza Agustina MPdI, Koordinator IT Abdul Rokhim Ashari SPd serta pemandu pembelajaran VR, Kak Fitrizal dan Kak Agus menyambut kehadiran siswa.
Semua siswa selesai mengikuti VR sangat berkesan. Selama pembelajaran mereka berteriak, menjerit, bertakbir, dan menangis mengikuti adegan film yang ditonton seolah nyata terjadi di depannya.
Achmad Dzaky Mubarraak, siswa kelas III Al Busyro, bertakbir berulang-ulang ketika melihat Nabi Musa dikejar Firaun dan pasukannya.
“Terbelahnya Laut Merah itu menakjubkan. Allahu akbar nyata terjadi di depan mataku sendiri. Tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular besar yang memakan ular-ular kecil tukang sihir Firaun terasa merayap di bawah kakiku, Allahu akbar,” kata Dzaky dengan matanya berkaca-kaca.
Kelas yang menikmati film kereta roller coaster juga merasa terguncang benaran. “Roller coasternya ituuuuu,” kata Firmasyah Rizki Defri siswa kelas III Busyro takjub.
“Iyaaaa, roller coasternya kereeeen,” kompak seluruh kelas III berteriak sambil tangannya memeragakan gerak kereta api yang berkelok.
Lain lagi dengan kesan dua siswa kelas V Adz Dzikru Rafkaihza Rahman Rosyadi dan Khansa Dwi Rafa yang melihat film menjelajah ke angkasa.
“Jelajah ke bulan itu, waaaooo, aduh rasanya, masya Allah. Jadi teringat kisah Neil Amstrong,” ujar Rafka, sapaan akrab Rafkaihza Rahman Rosyadi menceritakan perasaannya.
Semua siswa masih membicarakan kesan mengikuti VR. Belum mau mengikuti pelajaran di kelas. Masih terbawa sensasi petualangan yang baru dialami .
Mereka minta petualangan VR diadakan lagi dengan film lainnya. “Ada lagi ya Ustadz Rohim setelah ini,” pinta Neshya Meuthia Rachmah yang mengikuti Ustadz Rohim saat membereskan peralatan VR ini.
“Insyaallah ada. Tunggu saja,” ujar Rokhim.
Luthfi mengatakan, fasilitas studio VR ini untuk meningkatkan layanan dalam proses belajar mengajar.
”Belajar yang paling menarik melalui pengalaman langsung. Namun kadang terganjal dengan keterbatasan biaya, fasilitas, dan waktu. Apalagi jika mempelajari sejarah masa lampau,” katanya.
Di era serba digital ini, sambung dia, terfasilitasi dengan virtual reality. Ini pakai teknologi komputer yang memungkinkan siswa berinteraksi dunia maya yang sedang dipelajari.
”Melalui virtual reality ini siswa dapat merasakan pengalaman yang sulit dilakukan di dunia nyata,” ujarnya.
Penulis Qomariyah, Indah Khoirun Nisa’ Editor Sugeng Purwanto