PWMU.CO – Spemutu gelontorkan Beasiswa Sakuwamima kepada peserta didik, Selasa (21/5/2024), menjelang akhir tahun pelajaran 2023-2024.
SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik mengadakannya melalui tim Pembinaan Pedoman Hidup Islami dan Networking (P2HIN). Kegiatan ini berlangsung di Masjid at-Taqwa Perguruan Muhammadiyah Gresik, Jalan KH Kholil No 90 Gresik, Jawa Timur.
Untuk mekanisme pengajuan beasiswa Sakuwamima ini, masing-masing wali kelas VII dan VIII A, B dan C m mengajukan nama calon penerima beasiswa kepada tim P2HIN. Adapun kriterianya meliputi kemampuan akademis dan non akademis, latar belakang keluarga dan kemampuan finansial.
Wali kelas VII C Nur Hidayah SPd mengungkap kriteria siswa penerima beasiswa Sakuwamima di kelasnya merujuk pada kemampuan finansial yang dimiliki wali murid. “Saya bersyukur untuk pemberian beasiswa ini tepat sasaran,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Maflakha SS, Wali Kelas VIII C. Ia menjelaskan, untuk di kelasnya, kriteria siswa penerima beasiswa Sakuwamima berdasarkan sisi akademis. “Menurut saya sangat tepat sasaran dan akan menjadi motivasi bagi siswa penerima beasiswa,” katanya.
Komitmen Majukan Pendidikan
Koordinator P2HIN Rosyidul Arifibillah SPi SPd menerangkan, ini sebagai bentuk komitmen sekolah bersama komite untuk memajukan dan meningkatkan pendidikan di bawah naungan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gresik.
Lebih lanjut, pria yang disapa Billah itu mengungkap, Beasiswa Sakuwamima ini hasil kerjasama antara Spemutu dengan peserta didik, wali murid, para donatur tetap dan Corporate Social Responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan di sekitar Spemutu.
“Tim P2HIN dan Humas mengelola dana yang masuk ke dalam bentuk sumbangan pembina pendidikan (SPP) serta pemenuhan sarana dan prasarana yang Spemutu perlukan,” ujarnya.
Kepada para siswa penerima beasiswa, Billah menjelaskan, pemberian beasiswa Sakuwamima ini sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi. “Kalian semua harus bangga, prestasi kalian di bidang pendidikan diganjar dengan beasiswa,” tuturnya.
Oleh karena itu, Billah berpesan, “Teruslah meningkatkan dan mempertahankan prestasi akademik dan non akademik yang dimiliki. Begitu pun juga dengan siswa lainnya jika ingin mendapatkan beasiswa maka segeralah untuk mempersiapkan diri masing-masing.”
Asal Nama Sakuwamima
Terkait nama Sakuwamima itu, Kepala Spemutu periode 2007-2012 Muhammad Harun SE MPd menjelaskan, “Kata wamima artinya menafkahkan sebagian rezekinya dari sebagian sangu sekolah anak-anak melalui saku baju atau celana mereka. Maka disepakatilah istilah Sakuwamima, kegiatan sosial anak-anak dalam lingkungan filantropi.”
Harun lanjut mengenang, “Waktu kepala sekolahnya Pak Fudl (Machfudl Asyrofi SAg MSi, menjabat sebelum dirinya), saya termasuk yang menginisiasi kegiatan amal shadaqah dari anak-anak yang rutin dilakukan.”
Ia pun mencari referensi dan menemukan surat al-Baqarah ayat 3.
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَ يُـقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَ مِمَّا رَزَقْنٰھُمْ يُنْفِقُوْنَ
Artinya, “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
“Kemudian kita ambil kata wamima-nya. Maka kita deklarasikan Sakuwamima adalah kegiatan sosial anak-anak dalam lingkungan filantropi,” imbuhnya.
Seiring berjalannya waktu, Sakuwamima oleh Spemutu juga diinformasikan ke beberapa perusahaan di sekitar Spemutu sehingga membuka ruang kepada masyarakat untuk berpartisipasi. (*)
Penulis Maflakhah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni