PWMU.CO – Jatam Kabupaten Blitar 2022-2027 dikukuhkan di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah, Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Kamis (23/5/24).
Ketua Majelis Pemberdayaan Muhammadiyah (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) Lutfi J Kurniawan mengatakan pembentukan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) sesuai dengan program prioritas dalam MPM Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Yakni untuk membentuk kepengurusan Jatam pada tingkat PDM kabupaten/kota, bahkan sampai pada level Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM).
Lutfi menegaskan aktivitas pendampingan dan kerja-kerja pemberdayaan termasuk Jatam ini harus berimplikasi secara ekonomi. “Hal ini selaras dengan milestone Persyarikatan Muhammadiyah, yakni jihad ekonomi. Pengukuhan ini juga menjadi sarana strategis dalam memperkuat jaringan sesama aktivis Muhammadiyah, khususnya dalam aktivitas pemberdayaan bahkan sampai pada kegiatan advokasi secara politik,” terangnya.
Dia menambahkan MPM PWM Jatim dalam hal pemberdayaan berkomitmen untuk terus melakukan sinergi dengan berbagai pihak dalam rangka membangun ekosistem yang progresif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut Lutfi mengapresiasi pengukuhan ini. Menurutnya ini bisa menjadi momentum kebangkitan jamaah tani Muhammadiyah. Mengingat, kebangkitan dan kepeloporan telah menjadi karakter utama dalam Persyarikatan Muhammadiyah sebagaimana telah dilakukan oleh KH Ahmad Dahlan di kampung Kauman Yogyakarta pada tahun 1912.
Karakter KH Ahmad Dahlan kemudian lebih populer dengan sebutan gerakan pembaruan oleh kaum modernis khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial terhadap anak yatim.
Lutfi berpandangan pemberdayaan memiliki fungsi untuk melakukan penyadaran akan pentingnya akses terhadap berbagai kebijakan, mulai dari kebijakan eknomi, kebijakan politik termasuk dalam konteks ini adalah kebijakan pada sektor pemenuhan kebutuhan pangan sampai pada fase mampu berswasembada.
“Kerja pemberdayaan juga harus mampu membangun komunikasi strategis dengan stakeholders, misalnya dalam persoalan tata niaga pupuk dan hasil panen yang selama ini terkesan masih banyak praktik monopoli oleh kelompok tertentu,” ujarnya.
Jangan Berhenti setelah Pengukuhan
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Blitar Sigit Prasetyo membacakan surat keputusan (SK) pengesahan Jatam Muhammadiyah Kabupaten Blitar.
Berdasarkan SK PDM Kabupaten Blitar Nomor: 035/KEP/III.0/D/2024 tentang pengesahan pengurus Jatam Kabupaten Blitar masa jabatan 2022-2027 terpilih Ir Suratman sebagai ketua, Ismail SPd dan Luqman Hakim sebagai wakil ketua, Agus Prawoto Hanafi SAg sebagai sekretaris, dan Joko Umar Ma’ruf sebagai bendahara.
Sigit menyampaikan pengukuhan Jatam tersebut tidak boleh berhenti setelah penyerahan SK dan struktur kepengurusan terbentuk. “Harus dilanjutkan dengan berbagai kegiatan praktis yang langsung berdampak secara ekonomi kepada jamaah serta warga Muhammadiyah secara luas,” tegasnya.
Selain pengukuhan ada pelatihan pembuatan pupuk organik yang langsung disampaikan oleh Wakil Ketua MPM PWM Jatim Ganjar Adhywirawan Sutarjo dan dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM Ilmam Zul Fahmi yang dipandu oleh Ketua Divisi Pertanian Jatam Kabupaten Blitar Hutri Agustino.
Peserta yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dari warga Muhammadiyah tersebut antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan. Solikhin dari Kesamben menyampaikan kesannya terkait pelatihan ini.
“Kemampuan memproduksi pupuk organik ini sangat penting untuk memutus rantai ketergantungan terhadap ketersediaan pupuk kimia. Hal ini bisa memberikan kesempatan petani untuk mandiri dari segi kebutuhan pupuk yang selama ini tidak memiliki kuasa dalam penentuan harga. Petani selama ini hanya menjadi buruh tengkulak,” ujar Solikhin.
Editor Muhammad Nurfatoni/MS