PWMU.CO – Pondok Tahfidh Bambu Kuning adakan ujian tahfidh terbuka. Sebanyak 18 santri mengikutinya.
Awalnya, pukul 7.15 WIB, terdengar siswi yang piket memanggil semua santri menuju mushala untuk menunaikan shalat dhuha seperti biasa, Jumat (31/5/2024). Tak lama berselang, semua santri sudah berada di mushala dan mendirikan shalat dhuha berjamaah.
Wali santri bisa ikut menyimak jalannnya ujian melalui kanal Youtube sekolah yaitu MBS Tanggul. Yang bertindak sebagai penguji, Ustad Fath Jauzy Amri SPdI.
Wakil Kepala Sekolah Bagian Ismuba SMP Muhammadiyah 4 Tanggul Jember Lathifah Zahra Wahtari Lc berharap,.semua santri yang sudah melakukan ujian tetap melakukan murajaah sehingga hafalan tetap terjaga.
“Anak–anak lulus, hafalan masih melekat. Kalau bisa setelah lulus dari sekolah ini, anak–anak malah bisa menambah hafalan. Karena sebagaimana kita tahu, bacaan al-Quran bisa memberi syafaat di hari akhir kelak,” tambah ibu satu anak lulusan Universitas al-Azhar Kairo ini.
Berikut daftar nama siswa yang mengikuti ujian tahfidh terbuka:
1. Wilda Riska Titisanti (Juz 30)
2. Maununa Dagna Abidah (Juz 30)
3. Zafira Syauqiyah Zulfa (juz 27-30)
4. Aqila Yunma Hanifah (juz 29,30)
5. Rahmania Dwi Hasanah (juz 30)
6. Aurel Syirila Balqis (juz 30)
7. Kesya Jingga Raturaka S. (juz 30)
8. Cheryl Aulian Safira (Juz 29, 30)
9. Fanara Halimah Nurbaiti (Juz 29,30)
10. Queensha Ayu Tsabit AA (Juz 30)
11. Annisa Harlainingrum (Juz 29, 30)
12. Novelia Nur Rohmah (An-Naas sampai al-Fajr)
13. Atiqah Zahra Dzakira (Juz 30)
14. Alwiyah Salsabila Ersya Najilah (Juz 28–30)
15. Dian Riskiana Ningrum (Juz 26-30 dan 1-6)
16. Mar’atun Nasilah (Juz 28–30)
17. Shafiratus Salma Gafur (Juz 26–30 dan 1-4)
18. Najmi Aisya (Juz 28–30)
Di awal ujian berlangsung. Ifan Anshari–ayah dari Firzana Aprilia Azzahra, salah salah satu santri–meninggal dunia. Mendengar kabar itu, seisi pondok seakan tidak percaya. Ifan, pria asal Lamongan dan yang menetap di Pasuruan ini, terlihat segar-bugar saat terakhir mengunjungi putrinya. (*)
Penulis Humaiyah. Coeditor Sayyidah Nuriyah. Editor Ichwan Arif.