PWMU.CO – Fenomena suami istri yang sama-sama menjadi pucuk pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah bukan hanya era KH ahmad Dahlan. Atau pun juga bukan monopoli Pimpinan Pusat sebagaimana yang ditetapkan oleh Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah, Agustus tahun kemarin di Makassar. Di tingkat yang berbeda, juga ada pasangan suami-istri yang sama-sama diamanahi sebagai Ketua. Tepatnya di Simokerto, Surabaya.
Peristiwa itu terjadi ketika Musycab Muhammadiyah-Aisyiyah yang berakhir sore tadi (3/4). Berakhir lebih dulu, Musycab Muhammadiyah menetapkan Sudarusman ST sebagai Ketua PCM 2015-2020. Berselang beberapa menit kemudian, di area lokasi yang sama, Musycab Aisyiyah juga menetapkan
menetapkan nama Lilik Hidayati sebagai Ketua. Keduanya merupakan pasangan suami-istri, yang dalam periode sebelumnya 2010-2015, juga sama-sama dipercaya sebagai Ketua.
“Apapun amanat dari umat, kita sebagai kader harus siap menerimanya. Allah pasti akan menolong,” ujar Sudarusman ketika ditanya tentang “kerepotan” suami-istri sama-sama jadi Ketua. Apalagi sebelum-sebelumnya, tambah Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga PWM Jatim 2015-2020 ini, sudah banyak teladan pasangan suami-istri yang berhasil membawa Persyarikatan menuju kesuksesan.
Musycab Muhammadiyah-Aisyiyah Cabang Simokerto, digelar bersamaan di Kampus 2 SD Muhammadiyah 10 Surabaya. Sebelum musyawarah yang bertemakan “Meningkatkan Ukuwah dalam Berorganisasi menuju Kepemimpinan yang Berkemajuan” ini, acara telah diawali sejak lama. Tepatnya sejak 17 Januari, dalam acara Musyawarah Pimpinan Cabang (Musypimcab) yang kemudian diikuti dengan ragam kegiatan penyemarak.
Puncaknya, hari ini tadi, Musycab Bersama diselenggarakan, dengan diiringi acara bazar, jalan sehat, drum band, dan juga barongsai. Total ada 19 calon PCM yang memenuhi syarat, serta 22 calon untuk PCM. Acara meriah ini sendiri dibuka oleh perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Drs Naim MPd. “Sebagai organisasi yang mengusung spirit kemajuan, Musycab harus menghasilkan putusan yang berkemajuan pula,” pesannya pada peserta.
Dari arena Musycab Muhammadiyah yang memilih 9 anggota PCM, Sudarusman sendiri mendapat suara terbanyak dengan 22. Disusul kemudian oleh Musa Abdullah di urutan kedua dengan 21 suara, disusul Drs Husni, MSi (20), Imam Eko Hariyadi (19), Abdul Hakim (16), Dr. Ahmad Azis (15), M. Khoirul Anam, MPdI (15), Supriyanto Imas (15), dan Drs Budi Setiono (14). Sementara dari arena Musycab Aisyiyah, Lilik Hidayati juga mendapat suara terbanyak, dan ditetapkan sebagai Ketua. (raya)