PWMU.CO – Menemukan jodoh dan memelihara kemesraan disampaikan Penasihat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nur Cholis Huda MSi dalam pengajian rutin Rabu Shubuh Masjid At-Taqwa Pogot Jalan Pogot No 1-3 Pogot Kenjeran Surabaya, Rabu (5/6/2024).
Dia mengatakan Allah sudah menyediakan pasangan kita dan dalam al-Quran surat an-Naba ayat 8 Allah berfirman Wakhalaqnaakum azwaajaa, artinya dan kami menciptakan kamu berpasang-pasangan.
Nur Cholis, panggilan akrabnya mengatakan, jadi yang memiliki anak putri jangan kuatir tidak ada jodohnya.
“Allah Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat, al-Quran surat Asy-Syura ayat 11,” ucapnya sambil menyitir firman Allah tersebut.
“Jadi, Allah sudah menyiapkan pasangan untuk putra putri kita, Bapak dan Ibu yang punya putra, punya putri, jangan kuatir jodohnya tidak ada, belum waktu saja, sudah di siapkan Allah pasangannya, tinggal minta, istikharah,” katanya.
Herlina, gadis tanpa lengan, saya tanya, apa yang tidak bisa kamu lakukan? “Semua bisa kami lakukan, kendalanya hanya satu yakni memasukkan benang ke dalam jarum, semuanya bisa,” jawabnya.
“Cinta selalu serba indah dan menakjubkan ,tanpa lengan dia jadi manten, saya diundang, siapa suaminya yang melamar, itu anaknya direktur bank, ibunya bilang keanaknya, tidak boleh, jangan, kamu kok mencari yang tidak sempurna, anaknya bilang, saya dengan dia saja, saya tahu wataknya,” ceritanya.
Dia menjelaskan karena itu orang jawa menasihati, kalau ingin anaknya segera punya jodoh, buanglah bunga di prapatan, itu simbol bukan buang bunga di perempatan betulan, bunga itu simbol, anak gadis diibaratkan bunga artinya orang lain harus tahu bahwa kamu punya anak gadis, kalau kita menawarkan anak kita itu dibenarkan oleh agama.
“Zulfikar pemuda desa dan Elia gadis Italia, dalam cinta ada energi luar biasa, akhirnya ilaria bilang ke bapaknya, Pak saya ingin ke Indonesia, ingin ketemu sama zulfikar, di mana Indonesia itu kata bapaknya, nanti naik pesawat dari italia ke Singapura dari Singapura ke Jakarta dari Jakarta ke Jogjakarta, disana ketemu sama zulfikar,” ujarnya.
Cinta, berat Jadi ringan jauh jadi dekat, takut jadi berani jodoh terasa misteri. Jodoh sudah ditentuin Allah tetapi kita kadang-kadang khawatir anak kita tidak dapat jodoh kadang dalam pikiran kita bertanya siapa jodoh anak saya.
Masih kata dia, menemukan pasangan hidup yang sholeh dan sholehah. Cari yang seimbang, berapa nilai anda dan dia? Kalau cari pasangan harus terukur, saya berapa nilainya dan dia berapa. kalau dia 9 kita 6 tidak cocok, harus yang seimbang, pengalamannya, kesabarannya, ibadahnya dan lainnya.
“Orang tertarik karena rupa, keturunan, harta dan agama, nilai agama, akhlak sama dengan satu, nilai lainnya sama dengan nol, jika mengutamakan rupa, harta, keturunan baru agama maka nilainya 0001, Jika akhlak dan agama diutamakan maka nilainya 1,000, maka Rasulullah berpesan utamakan agama atau akhlaknya,” terangnya.
Barang siapa menikahi karena derajatnya, maka Allah menjadikan hina. Siapa yang menikahi karena harta, maka Allah menambah kefakiran, Siapa yang menikah karena rupa cantik, maka Allah menjadikan jelek.
“Siapa yang menikah karena untuk mengendalikan mata menjaga farji dan menyambung persaudaraan maka Allah akan melimpahkan Barakah kepada pengantin pria dan wanitanya, hadist ini di riwayatkan oleh Thabrani dari Anas bin Malik,” ucap dia.
Banyak yang tidak bisa dibeli dengan uang, orang dapat membeli Tempat tidur mewah tapi tidak bisa membeli tidur yang nyenyak. Orang dapat membeli obat yang mahal tapi tidak bisa membeli badan yang sehat, orang dapat membeli rumah yang megah tapi tidak bisa membeli rumah tangga bahagia.
“Harta bukan segala-galanya tetapi tanpa harta bisa susah segala-galanya, kejayaan itu cepat berlalu, dunia ini panggung sandiwara ceritanya mudah berubah,” jelasnya.
Pria yang menjadi penasihat Masjid At Taqwa Pogot itu juga menyampaikan pedoman hidup Islami yang berjumlah sebelas.
“Muhammadiyah itu memiliki pedoman hidup Islami yang berisi sebanyak sebelas pedoman, pertama, kehidupan pribadi, kedua, kehidupan keluarga, ketiga, kehidupan bermasyarakat, keempat, kehidupan berorganisasi, kelima, kehidupan dalam mengelola amal usaha, keenam, kehidupan dalam berbisnis, ketujuh, kehidupan dalam mengembangkan profesi, kedelapan, kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, kesembilan, kehidupan dalam menjaga lingkungan, kesepuluh, kehidupan dalam mengembangkan iptek dan kesebelas, kehidupan dalam seni budaya,” katanya.
Menurutnya, pernikahan itu perjanjian sangat serius, suami dan istri harus sama-sama baik. Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, berbuat terbaik kepada keluarga, laki-laki tidak memuliakan istri kecuali laki-laki yang mulia dan tidak merendahkan istri kecuali laki-laki rendah.
“Kita bisa sering mengatakan suamiku aku bangga kepadamu, istriku aku selalu mencintaimu, sebaik-baik istri ialah jika kamu pandang menyenangkan bukan menyebalkan, jika kamu suruh dia patuh, jika kamu tidak di sisinya dia jaga kehormatan dirinya dan hartamu lalu nabi, laki-laki itu pemimpin bagi wanita dan seterusnya, ini bunyi hadits riwayat Ibnu jarir,” ujarnya.
“Para laki-laki itu pemimpin atau penjaga bagi para wanita karena Allah telah memberi kelebihan sebagian mereka atau sebagian yang lain dan karena laki-laki menafkahkan sebagian harta mereka, para wanita shalehah adalah yang taat dan memelihara kehormatan diri karena Allah telah memeliharanya,” terang penulis buku Rumput tetangga tidak lebih hijau itu.
Tujuan pernikahan, lanjut dia, harus selalu diingat, pertama, membangun keluarga sakinah mawaddah warahma, kedua, melahirkan keturunan yang shaleh atau shalehah, ketiga, sosialisasi nilai-nilai agama dan keempat, membentuk kader agama dan kadar masyarakat.
“Perceraian di Indonesia tinggi, pada tahun 2011 itu 11%, tahun 2012 itu 16%, tahun 2013 tahun, setiap tahun naik terus, jika kita rata-rata setiap hari cerai 959, setiap jam 40 yang cerai, 70% gugat cerai itu dari istri. Adapun pemicu perceraian antara lain, faktor ekonomi, selingkuh, KDRT atau penganiayaan, poligami, cemburu, gangguan pihak keluarga, cacat biologis, perbedaan politik,” terangnya.
Dia menegaskan, setiap pasangan harus merasa, saling membutuhkan, saling memahami, saling menghargai, saling merasa nyaman, hanya dengan agama bisa terwujud keluarga samara
Diakhir tausiyahnya dia menyampaikan tujuh cara membangun keluarga sakinah, pertama, senyum itu indah, tersenyumlah maka dunia akan tersenyum kepada anda, kedua, buatlah kejutan kecil dan humor, rutinitas menghilangkan greget.
Ketiga, jadilah pemeluk agama yang patuh, sinarilah rumahmu dengan shalat dan baca al-Quran, keempat, tidak durhaka kepada orangtua, orangtua matahari kita, durhaka kepada orangtua dapat balasan langsung di dunia, kelima, uang itu bahan bakar kehidupan, cinta saja tidak cukup, keenam, dunia ranjang ibarat garam dalam masakan, agama memberi tuntunan hubungan pasutri dan ketujuh, baik dengan tetangga, hubungan jelek dengan tetangga merusak ketentraman hidup. (*)
Penulis Habibullah Al Irsyad. Editor Ichwan Arif.