PWMU.CO – Studi Banding Ormawa Umla bersama Stiqsi Paciran telah terselenggara di Ruang Rapat Rektorat Gedung Baru lantai 2 Umla. Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor 3 Umla, Alifi, SKM MKes, untuk membuka dan memberikan sambutan dalam acara tersebut pada hari senin (03/06/2024)
“Terkait dengan adanya studi banding organisasi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran dan Sains Al-Ishlah Paciran bersama Organisasi Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Lamongan ini bisa disebut sharing session karena adanya urun rembuk diantara kedua pihak. Stiqsi Paciran itu dibawah naungan Kementerian Agama sedangkan umla dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.” Tutur Warek 3 Umla dalam sambutannya.
Warek 3 Umla juga menceritakan sedikit mengenai asal usul berdirinya Umla. Kemudian menjelaskan kondisi Umla, “Umla memiliki sekitar 20 prodi, berbeda dengan Stiqsi Paciran hanya ada satu prodi. Jadi, memang tingkatannya secara kuantitas itu masih banyak umla, namun perlu diingat bahwa Umla juga berasal dari sekolah tinggi ilmu kesehatan. Sehingga kami sama-sama berasal dari sekolah tinggi pada masa itu.” Tambahnya.
Tujuan utama dari acara ini yakni sharing session antar mahasiswanya. Hal ini dilihat juga dari usia perguruan tingginya, Umla yang dulunya masih menjadi Stikes sudah berdiri sejak 2005/2006 sedangkan Stiqsi Paciran baru berdiri di tahun 2017. Dengan ini Umla dijadikan tempat studi banding Stiqsi Paciran karena lebih awal berdiri, Umla lebih tua dibandingkan Stiqsi Paciran.
Selain itu, dalam acara tersebut, Stiqsi Paciran menyampaikan suratnya dan memfokuskan ke Dewan Perwakilan Mahasiswa Umla. Hal ini disampaikan Alifin SKM MKes dalam sambutannya. “Mungkin Dpm Stiqsi ada kesamaan dengan Dpm Umla, karena yang namanya Dpm itu mempunyai tugas pokok sebagai legislasi, pengawasan, dan keuangan. Tugas dan fungsi Dpm tersebut hampir sama dengan tugas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Negara kita.” Tegasnya
“Umla sendiri, mendidik mahasiswanya dengan berkecimpung dalam Ormawa. Dengan harapan agar setelah mahasiswa lulus dari Umla dapat menjadi seseorang eksekutif atau legislatif yang dapat memanajemen dan memimpin jika suatu saat mahasiswa tersebut menjadi seorang pejabat, sehingga mereka sudah punya ilmunya karena pernah belajar menjadi pemimpin ketika di jenjang mahasiswa.” Lanjutnya dalam penegasan.
Tak lupa juga beliau berpesan dan menaruh harapan dari terlaksanya acara ini. Dalam closing statement sambutannya, menuturkan suatu harapan. “Harapannya, Umla dan Stiqsi Paciran dapat selalu bekerjasama dan koordinasi dalam lingkup apapun, meskipun stiqsi dibawah naungan Kemenag dan Umla dibawah naungan Kemendikbud. Kami tetap sama dan tidak ada yang menghalangi kerjasama ini.”
Penulis Vina Indriani Editor Azrohal Hasan