PWMU.CO – Menulis berita itu harus langsung ke intinya. Pencerahan itu diungkapkan oleh Achmad San, Wakil Pimpinan Redaksi Klikmu, ketika memandu acara Workshop Dakwah Digital di SMAMDA Tower, Selasa (11/6/2024).
Ia juga mengatakan ketika sudah mengungkapkan inti berita, pasti akan membuat berita itu akan lebih bervariasi.
“Tentunya juga akan menarik SEO Google untuk mengindeks di mesin pencarian,” ujarnya.
Dalam kegiatan yang digagas oleh Majelis Tabligh PDM Surabaya ini, ia juga berbagi tentang berbagai tips dan trik menulis berita.
“Pastinya dalam menulis berita itu kita harus menganut konsep egaliter. Kita harus menghindari penyebutan mas, mbak, pak, dan sebagainya,” ucapnya.
Menurutnya konsep egaliter itu sudah diterapkan di berbagai media nasional.
“Bahkan untuk menyebut Ketua PP Muhammadiyah pun, langsung Haidar Nasir. Tidak memakai sebutan pak,” katanya.
Selain itu, dalam penulisan berita ada kode etik yang harus dijunjung tinggi. Tidak semua harus ditampilkan dalam sebuah berita.
“Ada hal privasi yang harus dihindari untuk diberitakan. Tidak semua perlu diberitakan dan diumbar di dalam tulisan,” ujarnya
Dalam sesi tanya jawab, ada pertanyaan tentang perumusan judul. Ahmad San menjelaskan bahwa memang perumusan judul adalah hal yang lama untuk dipikirkan.
Ia pun mencontohkan dengan berbagai berita di situs klikmu. Menurutnya judul harus yang kata-kata yang sering dicari.
“Namun jika berita sekolah, kita harus mengeksplorasi biar judul tidah harus juara-juara saja. Harus bikin penasaran,” tambahnya.
Menurut wakil pimpinan redaksi asal Trenggalek ini, ia lebih suka berita yang runtut dan singkat. Berita 300 – 500 kata sudah cukup namun lengkap.
“Yang ngomong dua atau tiga orang, tidak meloncat-loncat. Selain itu juga tidak bertele-tele dan panjang,” katanya.
Di penghujung acara, Ahmad San memberikan tugas kepada peserta workshop untuk menulis berita.
“Boleh berita dari AUM-nya. Sekarang coba buat tiga paragraf yang memuat 5W+1H,” pungkasnya.
Penulis Taufiqur Rohman Editor Azrohal Hasan