Usulan tersebut tidak disetujui, karena Muhammadiyah tetap kukuh untuk berprinsip tidak berpolitik. Artinya, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada khitahnya, Muhammadiyah tetap Muhammadiyah, dan tidak akan berpolitik. Namun demikaian, Abdulhadi tetap setia mengabdi dalam Persyarikatan. Tidak ada sedikitpun kekecewaan dalam dirinya, karena baginya beda pendapat adalah hal yang wajar, sehingga bila pendapatnya tidak digunakan, maka tidak seharusnya memisahkan diri.
6. Kewafatannya Masih Misterius
Abdulhadi cukup lama mempimpin MP PB Muhammadiyah Provinsi Jatim. Tepatnya sejak tahun 1950 hingga 1959, atau tiga periode. Yaitu 1950-1953, 1953-1956, dan 1956-1959. Barulah pada periode 1959-1962, –meski pergantian baru terjadi pada tahun 1960– dia sebenarnya masih ikut dalam kepemimpinan Muhammadiyah Jatim. Namun, untuk posisi ketua, dia digantikan oleh M. Saleh Ibrahim, yang diamanahi sebagai Ketua MP PB Muhammadiyah Jatim selama dua periode: 1959-1962 dan 1962-1965.
(Baca juga: 5 Cerita Kedekatan Bung Karno-Mas Mansur dan Pemakubumi Islam Berkemajuan di Jember, serta Penebar Visi Islam Berkemajuan di Madura)
Setelah menyelesaikan kepemimpinan di Muhammadiyah Jatim, terutama saat menjadi anggota MP PB, Abdulhadi mulai jarang tinggal di Surabaya. Konon, dia kembali ke kampung halamannya di Pekalongan untuk menikmati masa tuanya. Karena alat komunikasi belum secanggih sekarang, kontak personal Ketua Pertama PWM Jatim ini hingga sekarang terputus.
(Baca: Ternyata, Ada 4 Tokoh Muhammadiyah Jatim yang Diabadikan sebagai Nama Rumah Sakit Pemerintah dan baca juga 3 Tokoh Muhammadiyah Jatim yang Diabadikan sebagai Nama Rumah Sakit Pemerintah)
Bahkan untuk mencari jejaknya, termasuk mencari ahli waris, hingga berita ini ditulis (13/4), pwmu.co, belum menemukan titik terang. “Kami juga mengerahkan famili kami di Pekalongan untuk mencari jejak beliau di Pekajangan. Jika beliau benar kelahiran atau kembali ke Pekajangan setelah purnatugas di PWM Jatim,” jelas Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PWM Jatim yang kelahiran Pekajangan, Budi Pahlawan.
Tentu akan sangat membantu pwmu.co, dan juga Muhammadiyah –Jatim–, jika ada pembaca yang punya informasi tentang beliau ini. Info bisa dikirim ke komentar di bawah laporan ini, atau bisa juga ke alamat email: admin@pwmu.co.
(kholid dari berbagai sumber)