Acara yang digagas oleh para siswa kelas VI-A (Al-Majid) ini bermula setelah kegiatan wisuda purna siswa sepekan sebelumnya. Mereka ingin mengadakan perpisahan kelas bersama guru-gurunya.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya gelar makan dan nonton pasca wisuda purna siswa di Maspion Score yang berlokasi di wilayah Margorejo Surabaya, Kamis (13/6/2024).
“Kami ingin mengajak teman-teman ini perpisahan kelas, ustadz, acara wisuda yang lalu rasanya kurang puas, karena masih bersama dengan teman-teman kelas lain,” ujar Nazifa Putri Rachma Dani, bendahara kelas.
Selanjutnya, keinginannya ini disampaikan kepada salah seorang wali murid, ternyata mendapat restu. Setelah mendapat restu, mereka menentukan tempat dan waktunya. Setelah beberapa kali pertemuan antara wali murid dan para siswa kelas VI-A, diputuskan bertempat di Maspion Score Margorejo.
“Izin menyampaikan amanah anak VI-A njih ustadz dan ustadzah, Kamis ini ingin mengajak nonton bareng dan makan di Giant, Ustadz” Chate Ika May Puspitasari SE, orang tua Radithya Putra Adistyansyah yang menjadi ketua kelas melalui WhatsApp.
Selanjutnya dia menyampaikan bahwa orangtua hanya mengikuti permintaan mereka agar punya kenangan yang mengesankan.
Pada hari yang telah disepakati, SD Musix menjadi titik kumpul mereka. Pukul 08.30 WIB para siswa telah berkumpul, meski acara dilaksanakan pukul 10.00 WIB. Setelah dirasa lengkap, berangkat dengan berjalan kaki, karena lokasi kegiatan dengan dengan sekolah.
Outlet A&W menjadi pilihan tempat untuk makan-makan, karena tepatnya paling mudah dicari. Acara seremonial kecil dilakukan sebelum mereka makan bareng.
“Kami merasa bersyukur atas kehadiran para ustadz – ustadzah dan wali murid, untuk itu kami sampaikan terima kasih atas kehadirannya,” ujar Nazifa saat membuka acara.
Selanjutnya, sambutan dari perwakilan siswa maupun wali murid, lalu doa penutup yang dipimpin oleh Rusdion Muhammad Aminrazafi.
Acara ini dihadiri Basirun SPd wali kelas VI-A, Imam Masyhuri ST wali Kelas VI-B, dan Khusnul Khotimah SPd. Turut mendampingi acara ini adalah beberapa ibu-ibu wali murid.
Gadis Masa Pubertas Dikisahkan dalam Film Inside Out 2
Ada beberapa judul yang terpampang di papan pamer, yang menjadi pilihan anak-anak yang menginjak remaja ini adalah Paku Tanah Jawa.
“Mengapa kok pilih yang itu, kan film horor?,” tanya Ustadzah Khusnul Khotimah
“Seru, ustadzah!,” jawab anak-anak hampir bersamaan.
Karena sudah sepakat bersama, menjadi tugas Ika May Puspitasari untuk memesan tiket. Tetapi anak-anak harus kecewa, karena film ini porsi untuk usia 17 tahun ke atas. Akhirnya disepakati Inside Out 2 menjadi judul nonton bareng batara guru, siswa, dan wali murid
“Inside Out 2” adalah sekuel dari film animasi populer tahun 2015 yang masih tayang di bioskop. Film ini disutradarai oleh Kelsey Mann dan melanjutkan kisah Riley, yang kini telah beranjak remaja, saat dia menghadapi berbagai tantangan emosional dalam masa pubertas.
Cerita berpusat pada perubahan besar di markas emosional Riley dengan munculnya emosi-emosi baru seperti kecemasan, rasa malu, iri hati, dan kebosanan. Selain itu, didapati emosi lama, yaitu bahagia, sedih, marah, makut, dan jijik. Kecemasan menjadi faktor utama yang memperburuk perjuangan Riley dalam mencari jati diri dan mempertahankan persahabatannya.
Pada emosi baru ini, Riley dipengaruhi oleh kecemasan yang berusaha membuat Riley meniru temannya Val, sehingga membuat hubungannya dengan teman-teman lamanya seperti Bree dan Grace semakin tegang. Konflik ini memuncak saat Riley mencoba bermain hoki dalam pertandingan terakhirnya, di mana kekacauan terjadi di markas emosi akibat pengaruh negatif Kecemasan.
Pada akhirnya, emosi lama dan baru bekerja sama untuk menyelamatkan “Sense of Self” (rasa diri) Riley dari tumpukan kenangan buruk dan memulihkan keseimbangan emosionalnya. Dengan bantuan emosi-emosinya, Riley akhirnya berhasil memperbaiki hubungannya dengan teman-temannya dan menemukan cara untuk menerima dirinya sendiri
Sorak-sorai, tawa, dan gemas mewarnai gedung theater 3 CGV Giant Maspion Square tempat diputarnya film yang cukup menegangkan ini. Saat keluar dari gedung, segerombolan anak-anak berkerumun dan berebut popcorn milik gurunya.
“Ustadz, saya minta rasa asin saja!,” teriak Hikari Azkadina Uno sambil merebut kemasan popcorn ukuran besar.
“Aku juga yang asin, gak mau yang masis,” sambut Nazifah dan yang lain sambil berebut.
“Nih..! ambil semua bersama tempatnya!,” teriak Basirun sambil melapaskan kemasan.
Rasa bahagia dan kesan yang mendalam tempak dirasakan oleh para siswa yanakan meninggalkan bangku SD Musix diabadikan dengan foto bersama di ruang tunggu CGV Maspion Square
Penulis Basirun, Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun