PWMU.CO – Sebanyak 107 siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo mengikuti Munaqasah dan Tahfidh Camp, Sabtu-Ahad (22-23/6/2024). Ratusan siswa ekstrakurikuler tahfidh ini akan diuji hafalannya selama dua hari.
Turut hadir Wakil Kepala (Waka) Bidang Kesiswaan Arief Hanafi MSi, Waka Ismuba Misbach MPd, dan Ketua Tim Tajdid Jawa Timur Misbahul Munir.
Kepala (Waka) Bidang Kesiswaan Arief Hanafi MSi memaparkan tentang urgensi kegiatan munaqasah ini. Baginya, menghafal al-Quran bukanlah perkara yang mudah, tapi bukan pula hal yang tidak dapat dijangkau.
“Dalam proses penghafalan al-Quran, diperlukan motivasi, komitmen, dan konsistensi yang tinggi. Karena itu, acara munaqasah ini hadir sebagai wadah untuk para peserta didik menampilkan kemampuan mereka dalam menghafal surah-surah al-Quran,” kata bapak satu anak itu.
Melalui munaqasah, dia berharap dapat meningkatkan semangat peserta didik dalam menuntut ilmu agama, khususnya dalam menghafal al-Quran.
“Kami berharap acara ini dapat memotivasi mereka untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam memahami, meresapi, dan mengamalkan isi kandungan al-Quran dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Al-Quran Adalah Fondasi
Selain itu, Arief juga menyoroti kondisi remaja saat ini yang mengalami degradasi moral. Menurut dia, saat ini dunia dipenuhi dengan berbagai distraksi dan godaan yang dapat memengaruhi kehidupan umat Islam.
“Karena itu, memperkuat hubungan dengan al-Quran merupakan salah satu cara yang efektif untuk menjaga diri kita dari godaan dan kesesatan yang ada di sekitar kita,” imbuhnya.
Maka, dalam konteks ini, Arief menyerukan untuk menjadikan penghafalan al-Quran bukan hanya sebagai tujuan akhir. Tetapi juga sebagai fondasi dalam membangun kepribadian yang baik dan mulia.
Dengan mengamalkan serta menghayati ayat-ayat-Nya, umat Islam akan merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan petunjuk hidup yang benar.
“Dalam konteks mengamalkan ini, tidak salah jika Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dalam sebuah kesempatan mengulang-ulang surah al-Maun di depan santrinya. Ia berharap al-Quran itu diresapi dan dimaknai semakin dalam, apa gunanya hafal berjuz-juz namun perilakunya sama saja,” katanya.
Maka, kata dia, dalam menghafal al-Quran dibutuhkan ketekunan dan keseriusan.
“Sekali lagi selamat berjuang, pantang menyerah. Selama dua hari ini manfaatkan waktu untuk menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi pribadi Qurani, sesuai dengan visi Smamda, yakni menjadi sekolah unggul yang berkarakter berdasarkan nilai-nilai Islam,” tandasnya.
Penulis Muafi Bintang Editor AS