PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 dan 2 Taman (SD Mumtaz) merayakan Idul Adha dengan melakukan Penyembelihan hewan kurban di halaman gedung 1 SD Mumtaz pada Selasa, (18/06/2024).
Jumlah hewan kurban tahun ini menjadi jumlah terbanyak sepanjang sejarah Idul Adha di SD Mumtaz yakni sejumlah 16 ekor, diantaranya 6 sapi dan 10 kambing.
Dina Nurul Fitria, Selaku ketua Panitia Pelaksanaan Kurban mengungkapkan bahwa Dalam pelaksanaan kurban kali ini seluruhnya sudah mengedepankan aspek syariah. Pemilihan hewan kurban juga dilakukan secara seksama, dilanjutkan dengan proses penyembelihan oleh juru sembelih bersertifikat JULEHA (Juru Sembelih Halal) sehingga daging kurban dipastikan halal, serta dikemas secara bersih dan higienis agar layak dibagikan.
“Selain memperhatikan aspek syariah, pengemasan daging kurban juga memperhatikan aspek kesehatan karena dikemas dengan bersih dan higienis,” tuturnya
Jumlah hewan kurban tahun ini dinilai menjadi jumlah terbanyak sepanjang sejarah Idul Adha di SD Mumtaz. Ini merupakan bukti dari adanya semangat yang sangat luar biasa dari warga SD Mumtaz untuk berbagi.
Sasaran berbagi yang dilaksanakan di SD Mumtaz dialokasikan ke berbagai elemen, diantaranya, Sebanyak 1.191 kantong daging untuk seluruh siswa-siswi SD Mumtaz, 260 kantong untuk para Shohibul Kurban dan 187 kantong untuk guru dan karyawan.
Selanjutnya, 44 kantong untuk tentor kelas talenta, 22 kantong untuk PCM Sepanjang, PPAI & Pengawas, 87 kantong untuk warga sekitar sekolah, 30 kantong untuk masing-masing TK ABA Kalijaten dan TK ABA Wonocolo, 26 kantong untuk para janitor sekolah, sopir antar jemput siswa, tukang sampah, hingga penjaga kantin dan pengantar galon.
Anggota syirkah SD Mumtaz tahun ini pun bertambah pesat. Salah satu anggota syirkah sapi yakni Tri Utami menuturkan, “Tahun ini adalah tahun dimana saya diberikan kesempatan Allah untuk merasakan manisnya berkurban. Semoga ini menjadi ladang amal dan meningkatkan motivasi saya untuk terus berbagi kebahagiaan,”
Pembagian daging kurban oleh SD Mumtaz kepada banyak elemen dilakukan sebagai apresiasi, menguatkan ukhuwah, serta menghidupkan implementasi indahnya berbagi. Sesuai dengan arahan dan nasihat dari K.H. Ahmad Dahlan, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah,” (*)
Penulis: Nadia Mas Editor: Ni’matul Faizah