PWMU.CO – Sekretaris PWA Jatim, Dr Nur Mukarramah SKM MKes, menyampaikan sambutannya dengan penuh semangat dalam Resepsi Milad Aisyiyah ke-107 pada hari Ahad (23/6/2024). Acara yang dilaksanakan di Pendopo Pratanu Bangkalan ini dihadiri oleh warga Aisyiyah se-Madura.
“Milad Aisyiyah adalah momentum untuk meningkatkan kinerja dan memperluas dakwah kemanusiaan semesta. Untuk itu, Aisyiyah selalu selalu bersinergi dengan pemerintah, mulai dari pusat hingga cabang. Dengan Resepsi Milad ini, Aisyiyah juga berkegiatan sewajarnya. Tidak berfoya-foya,” jelas dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Dia mencontohkan PWA Jawa Timur yang menandatangani kerja sama dengan Pemprov Jawa Timur.
“Oleh karena itu, harus ada yang bisa saling merapatkan diri, bekerja sama, dan bersinergi dengan program kerja bersama pemerintah setempat, mulai dari Pimpinan Daerah hingga Pimpinan Ranting,” jelasnya.
Empat Pilar Dakwah Aisyiyah
Bu Nurma—begitu beliau biasa disapa—juga menyampaikan empat pilar dakwah Aisyiyah. Pertama, Pilar Pendidikan.
“Di bidang Pendidikan Aisyiyah sudah terbutki berkontribusi untuk bangsa dan negara ini. Aisyiyah punya Universitas Aisyiyah, Sekolah Tinggi, SMA, SMP dan SD. Belum lagi, ribuan PAUD dan TK yang tersebar di seluruh pelosok negeri,” katanya bersemangat.
Pilar Kedua adalah kesehatan. Di bidang ini Aisyiyah juga juga sangat berkiprah besar. Aisyiyah memiliki puluhan rumah sakit, ratusan klinik, dan balai Kesehatan.
Dia juga menyinggung PD Aisyiyah Bangkalan yang sudah memiliki Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Aisyiyah yang sudah terakreditasi secara paripurna dan sudah bekerja sama dengan BPJS dan bisa menerima pasien BPJS.
Pilar ketiga adalah ekonomi. Dari sisi ekonomi Aisyiyah juga memiliki Koperasi Bueka yang sangat solid. Mengembangkan UMKM di berbagai daerah, cabang dan ranting. Ada Surya mart yang bekerja sama dengan Muhammadiyah. Belum lagi, usaha kecil ibu-ibu Aisyiyah yang berkembang dan diberdayakan secara simultan di seluruh cabang dan ranting.
Pilar keempat adalah kesejahteraan sosial, hukum, dan HAM. Aisyiyah itu melindungi ibu-ibu dan anak-anak. Aisyiyah itu memiliki panti, Lembaga pembinaan keluarga sakina, BIKSA, mengadvokasi ibu-ibu yang memiliki masalah dalam rumah tangga, memperkuat keluarga dan sebagainya.
Ditegaskan lagi oleh Bu Nurma, “bahwa apa yang dilakukan Aisyiyah itu tidak semata-mata diperuntukkan untuk warga Aisyiyah dan Muhammadiyah, tetapi untuk semua orang, golongan dan kelompok. Untuk kemanusiaan semesta. Dan ini akan bertahan hingga Yaumil Qiyamah.”
“Lebih dari itu”, lanjut Perempuan cantik ini, “Aisyiyah adalah pembaharu, agen perubahan dari bawah hingga atas. Inovatif kreatif. Aisyiyah sebagai penggerak. Bergerak memberi manfaat. Aisyiyah juga pelaku gerakan. Aisyiyah bukan hanya mendorong bergerak, tapi juga harus ikut bergerak.”
Menutup sambutannya, dia mengatakan bahwa, “Aisyiyah tidak berhenti dan tidak akan berhenti mengabdi, memperkokoh, dan memperluas dakwah kemanusiaan semestanya. Karena, Perempuan Islam Berkemajuan Bisa!” Tandasnya sambil mengepalkan tangannya. Peserta Milad yang hadir dari seluruh PDA se-Madura Raya itu pun bertepuk tangan meriah.(*)
Penulis Bahrus Surur-Iyunk Editor Wildan Nanda Rahmatullah