Dari kiri, Bahrus Surur, Prof Syafiq A. Mughni, Dr Sukadiono, dan Moderator pada Peluncuran dan Bedah Buku. (Danar Trivasya Fikri/PWMU.CO)
PWMU.CO – Prof Syafiq A Mughni merupakan cendekiawan muslim kebanggaan Muhammadiyah. Pada usianya yang ke-70, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mendapatkan hadiah berupa biografi “Cendekiwan Melintas Batas, 70 tahun Perjalanan Syafiq A Mughni”.
Acara Peluncuran dan Bedah Buku berlangsung di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada Kamis (27/6/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi, Prof Syafiq A Mughni, Guru Besar UINSA Prof H Achmad Jainuri PhD, dan Ketua umum PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono.
Selain itu, hadir pula Ketua PWA Aisyiyah Rukmini Amar, Rektor Umsida Dr Hidayatullah MSi, Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, Penulis Buku Cendekiawan Melintas Batas Bahrus Surur, serta Ketua PDM se-provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutan pertama, Rektor Umsida Dr Hidayatullah MSi mengucapkan selamat milad kepada Prof Syafiq yg sekaligus sudah purna tugas dari UINSA. “In syaa Allah akan segera bergabung sebagai guru besar di Umsida” tuturnya.
Lebih lanjut, Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada penulis. “Terima kasih kepada penulis, Bahrus Surur. Yang sudah mempercayakan tulisannya di SM. Juga kepada pak rektor yang telah memfasilitasi peluncuran buku ini” ucapnya dalam sambutan.
Tidak lupa, Deni juga berujar bahwa dalam buku ini mengandung berbagai inspirasi. “Banyak sekali inspirasi yg sangat kaya, dan dedikasi dari beliau di buku ini” ujarnya.
Ucapan dari Teman Sejawat
Guru Besar UINSA Prof Achmad Jainuri, dalam sambutannya mengenang masa-masa pertama kali berjumpa Prof Syafiq di UINSA yang kala itu masih bernama IAIN. “Saya masuk IAIN bersama Prof Syafiq pada 1972, dan diangkat menjadi asdos pada 1975” kenangnya.
Lebih lanjut, beliau juga menyebutkan bahwa dirinya dan Prof Syafiq berasal dari kabupaten yang sama, yaitu Lamongan. Hanya saja Prof Syafiq dari Lamongan bagian utara, dan Prof Jainuri dari selatan. “Kami berdua memang tinggal di provinsi dan kabupaten sama (lamongan). Pesisir utara itu karakteristik utamanya santri tulen” tuturnya.
Beliau juga melanjutkan bahwa menurut sebuah kajian, Lamongan terbagi menjadi 3 bagian. “Utara, tengah, dan selatan. Daerah selatan dikenal sebagai daerah merah/abangan” ujarnya.
Setelah sambutan, prosesi berlanjut dengan peluncuran buku melalui pemutaran video profil Prof Syafiq.
Keynote Speech
Ketua umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir MSi, mengungkapkan bahwa dirinya merasa terhormat dengan kesempatan meluncurkan buku biografi ini. “Sebab kita menjadi saksi perjalanan kehidupan Prof Syafiq”
Lebih lanjut, beliau juga menerangkan bahwa Prof Syafiq merupakan orang yg langka dengan kecendekiawanan beliau dan termasuk ulul albab. “Ulul Albab (adalah) orang yang mampu mengungkapkan isi dari kulit, yg tersirat dalam tersurat” tutur beliau.
Tidak lupa, Prof Haedar juga berharap bahwa generasi muda Muhammadiyah dapat meneladani Prof Syafiq. “kita di Muhammadiyah juga mendapatkan khazanah. Terutama bagi anak muda di persyarikatan” pesan beliau.
Penulis Danar Trivasya Fikri