Penampilan seni bela diri Tapak Suci (TS) murid SD Muhtar dalam acara pelepasan murid kelas VI di Aula Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Sabtu (15/6/2024). (Agus Fawaid/PWMU.CO)
PWMU.CO – Seni Bela Diri Tapak Suci (TS) murid “Islamic School” SD Muhammadiyah Kota Blitar (SD Muhtar) tampil dalam acara pelepasan murid kelas VI di Aula Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Sabtu (15/6/2024).
Beberapa hari sebelum tampil, 14 murid SD Muhtar dari gabungan berbagai kelas, berlatih TS setiap hari di halaman sekolah.
Latihan terlaksana secara rutin dengan pendampingan pelatih TS dan guru kelas. Mereka berlatih secara khusus gerakan-gerakan yang akan ditampilkan. Para murid mengulang-ulang gerakan tersebut setiap hari sehingga hafal di luar kepala.
Hal itu mereka lakukan untuk persiapan tampil dalam acara pelepasan murid kelas VI.
Penampilan TS SD Muhtar
Tim Tapak Suci mendapatkan jadwal tampil di atas panggung pukul 09:45 WIB. Tampil selama 6 menit di depan banyak orang, sejumlah guru, karyawan, murid-murid, dan wali murid menyaksikan dengan semangat dan antusias.
Beberapa gerakan khas TS yang disuguhkan antara lain mulai dari salam TS, tangan kosong, menggunakan golok atau celurit, menggunakan tongkat, menggunakan kipas, dan berakhir dengan salam TS.
Kegiatan TS di SD Muhtar mendapat bimbingan langsung oleh Pimpinan Daerah (Pimda) 065 Tapak Suci Blitar. Salah satu Kader Muda pelatih TS di SD Muhtar, Duwi Handaka Saputra K.Ma menyampaikan rasa bangga atas penampilan para murid.
“Semoga dengan tampilan ini bisa memberi semangat untuk mengikuti kegiatan selanjutnya” katanya.
Salah satu murid perempuan yang ikut tampil adalah Faizah Fathimah Az-Zahra dari kelas IV. Lebih lanjut, Faizah juga menyampaikan perasaannya bercampur aduk saat tampil. “Rasanya agak ndredek (grogi), senang, seru, dan setelah tampil rasanya lega” katanya.
Kendati demikian, Faizah juga mengutarakan kesan positifnya saat mengikuti latihan Tapak Suci. “Saat latihan bersama teman-teman rasanya tidak begitu capek, seru, dan masih ingin tampil TS lagi” ujarnya.
Penulis Agus Fawaid, Editor Danar Trivasya Fikri