PWMU.CO – Baitul Arqom karyawan RSI Aminah kali ini bekerjasama dengan Yonif 511 Kota Blitar. Hal ini bermaksud untuk menanamkan sikap kedisplinan, tanggung jawab dan cinta tanah air. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari yakni kamis-jum’at (27-28/06/2024). Kegiatan di Yonif 511 Kota Blitar terlaksana pada Kamis, (27/06/24).
Sebagai sebuah usaha peningkatan mutu kaderisasi Muhammadiyah, Baitul Arqom (BA) RSI Aminah berjalan baik dan atraktif.
Turut hadir, Ketua PDM Kota Blitar Lukiarto SKM, Ketua PDM Kabupaten Blitar Sigit Prasetyo SE, Ketua MPKU Kota Blitar, dr Hendra SpOT dan David Pasilok Yonif 511.
PDM Kota Blitar, Gus Luki mengungkapkan bahwa Acara ini diikuti oleh 100 karyawan selama 2 hari. Harapannya, setelah mengikuti BA akan terbentuk kader yang berideologi Muhamadiyah. Yaitu mengamalkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari, terutama pelayanan kesehatan paripurna.
Wakil Direktur RSI Aminah, Sunan Mahmud SAg pentingnya mengamalkan Quran surat Al-Maun
“Sebagai kader harus bisa mengamalkan Quran surat Al-Maun untuk menjadi masyarakat Islam Muhamadiyah yang sebenar-benarnya,” ungkapnya
Terdengar riuh sirine memecah dinginnya angin malam di Kandang Badak Hitam. Hal itu pertanda panggilan peserta untuk mengikuti ibadah Qiyamul Lail. Disini peserta dituntut untuk disiplin terutama disiplin waktu serta sikap yang selalu dicerminkan oleh Yonif 511.
Membentuk Sumber Daya Insani Unggul, Berkarakter Islami dan Berwawasan Muhammadiyah merupakan tema yang diusung pada BA kali ini. Semua yang bekerja di AUMKES harus mampu melakukan kaderisasi sesuai dasar Islam di Muhammadiyah yaitu al-Quran dan AS Sunnah, tegas sie acara sekaligus Humas RSI Aminah, Ning Ima.
Di akhir acara ada pembagian hadiah kepada 3 nominasi. Zainul Arifin terpilih menjadi peserta ter sholeh, sedangkan Andika Wulandari SST mendapat nominasi sebagai pemenang peserta terbaik. Nominasi kelompok terbaik diraih kelompok 1 di walikotai oleh Irwan Hartono.
Dalam pesan kesannya, Zainul mengatakan sangat terkesan dengan adanya Baitul Arqom Karyawan seperti ini.
“Alhamdulillah saya lulus. Meski tidak bisa tidur nyenyak seperti dirumah karena harus mondok di kandang badak hitam semalam. Saya jadi lebih cinta dengan Muhammadiyah. Banyak sekali ilmu yang saya dapat dan insyaallah akan saya terapkan pada kehidupan sehari-hari,” ungkapnya. (*)
Penulis: Dezylia Ayu Editor: Ni’matul Faizah