PWMU.CO – Keseruan tingkah polah anak PAUD Aisyiyah Sendangagung, Paciran, Lamongan Jawa Timur ini benar-benar natural alami tanpa rekayasa saat di acara Pelepasan Peserta Didik Pentas Seni di Hall Watungkal Edupark Sendangagung (WES), Sabtu (29/6/2024).
Kegiatan yang disaksikan ratusan hadirin ini berjalan dari jam 07.30 -12.15 WIB. Ada banyak tingkah polah anak PAUD ini bikin terpingkal para hadirin, ada yang terjatuh dari kursi yang ditata sesuai formasi koor, ada juga yang ngambek saat tampil puisi dengan melempar teks puisi dan turun dari panggung sambil mewek, padahal tugas puisinya belum selesai, dan lain- lain.
Hal itu tentu membuat gemas orang tuanya dan ibu guru yang melatihnya. Tetapi insiden itu bikin hadirin ketawa sambil tepuk tangan riuh, dan tentunya pemirsa faham akan kepolosan ekspresi anak seusia 4 hingga 6 tahun ini.
Farih Hamdan salah satu wali murid yang turut menyaksikan kegiatan ini memberi komentarnya, “Anak kalau sudah ngambek gak mau tampil, ya susah dipaksa untuk maju naik pentas, bisa-bisa malah nangis,” seloroh pria yang domisili di depan SMPM 12 Sendangagung ini.
Kesan itu juga yang ditangkap oleh Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sendangagung Titin Yuliana SP. Dalam sambutannya, ibu dua anak ini menikmati keseruan dan kelucuan anak PAUD ini yang tanpa dibuat-buat, benar-benar tingkah polah alami dari para bintang kecil PAUD Aisyiyah di atas panggung yang mengusung tema Samudra Kreasi Anak Bustanul Athfal ini.
“Kekompakan dari semua elemen PAUD Aisyiyah, pengurusnya, ibu gurunya, dan bahkan bapak- bapak tim kreator, dan ibu2 wali murid membentuk satu kesatuan yang mendukung suksesnya acara ini,” kesan ibu yang juga menjabat Wakasis SMPM 12 Sendangagung ini.
Sementara itu, Kepala PAUD Aisyiyah Sendangagung Nor Zubaidah SE SPd mengucapkan banyak terima kasih atas indahnya kerjasama antara ibu guru dan wali murid sehingga acara bisa berjalan sukses dan semeriah.
“Alhamdulillah atas bantuan bapak ibu wali murid acara ini terwujud seperti ini, adapun tingkah polah anak kami yang semaunya di pentas ini adalah bentuk natural yang tiap hari kami hadapi, untuk itu mohon dimaafkan dan mari kita nikmati kelucuan ini sebagai ekspresi murni dari anak-anak didik kita,” pinta ibu kelahiran 1972 ini.
Penulis Gondo Waloyo Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan