PWMU.CO – Guru dan tenaga pendidik SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM Dubes) mengisi masa libur dengan mengadakan pelatihan ice breaking dan hypnoteaching, Rabu (26/06/2024).
Seorang praktisi ahli dalam bidang hypnoterapy dan master praktisi neuro-linguistik programming, Yusuf Maulidin, berkesempatan menjadi narasumber pada kegiatan itu.
Yusuf melatih keterampilan guru dan tenaga pendidik untuk membangun suasana pembelajaran yang efektif melalui ice breaking dan hypnoteaching.
Ada empat topik dalam pelatihan ice breaking ini.
Pertama, fundamental pembelajaran, yakni membangun suasana belajar yang kondusif.
Kedua, fundamental ice breaking, yaitu hal-hal mendasar ice breaking.
Ketiga, secara bertahap menyusun ice breaking. Keempat, prinsip dan metode hypnoteaching.
Manfaat Ice Breaking
Yusuf menjelaskan manfaat dari ice breaking.
Ice breaking menjadi penting karena dapat membangun kelas menjadi lebih cair, seru, hidup, dan menyenangkan.
Selain itu, juga Terjalinnya hubungan dan kerja sama yang baik antara pengajar dan peserta didik.
Ice breaking juga bisa membantu mencapai tujuan pembelajaran lebih baik.
Tujuan dari ice breaking adalah menghilangkan atau memecahkan kebekuan-kebekuan dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
“Banyak media dan jenis dalam ice breaking.
Misalnya, jargon atau sapaan, tepuk tangan, menyanyi atau yel-yel, gerak dan lagu, tebak gambar, tebak kata.
Bisa juga dengan aplikasi online yang ada di internet,” tambahnya.
Hipnosis
Selain materi ice breaking, materi menarik lainnya adalah hipnosis.
Hipnosis adalah suatu komunikasi yang efektif dalam mencapai pikiran bawah sadar atau memotivasi seseorang.
Teknik pengajaran yang melibatkan penggunaan hipnosis untuk memfasilitasi pembelajaran dan mempercepat pemahaman siswa.
“Teknik ini biasanya melibatkan penggunaan sugesti dan afirmasi positif yang disampaikan kepada siswa dalam keadaan hipnosis,” jelas Yusuf.
Salah satu pendidik di SD Muhammadiyah 12 Surabaya, Ustadz Muchammad Mahmuda, mengatakan banyak hal baru yang didapatkan.
“Kegiatan seperti ini sangat membantu bagi kami untuk meningkat metode-metode dalam pengajaran dengan maksud memberikan proses pembelajaran dan pengajaran yang menyenangkan dan membahagiakan,” ujarnya.
Penulis Dzanur Roin Editor Zahra Putri Pratiwig