PWMU.CO – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang akrab dipanggil Aher berharap Muhammadiyah bisa melahirkan konsep pengembangan ekonomi berbasis pemberdayaan.
”Gerakan Muhammadiyah adalah gerakan keagamaan, dan agama Islam adalah yang lengkap termasuk konsep ekonomi. Agama tidak mengajarkan kemiskinan, namun mengajarkan kesejahteraan dan kesentosaan,” ujar Aher dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Silatkernas (Silaturahim Kerja Nasional) Jaringan Saudagar Muhammadiyah di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann Bandung, Rabu (13/9).
(Berita terkait: Haedar Nashir Ungkap 5 Kunci Sukses Diaspora Pengusaha China)
Gubernur yang telah menjabat dua periode ini menyatakan pengusaha adalah makhluk Tuhan yang terpuji. Karena pengusaha bisa menyelesaikan urusannya sendiri, dan karena pengusaha mampu menyelesaikan urusan orang lain. ”Pengusaha mampu penyediaan lapangan kerja. Karenanya agama memberi julukan mabrur bagi pengusaha yang baik,” ungkapnya.
Kepada peserta Rakernas dan Silatnas, Gubernur lulusan Ekonomi Sumber Daya Lingkungan IPB ini juga berpesan agar setelah sukses menjadi pengusaha agar tidak lupa pada sesama.
”Dalam ajaran Islam, shalat dan zakat selalu bergandengan. Zakat adalah konsep ekonomi yang membuat putaran uang tidak hanya di kalangan tertentu saja. Utamanya tentu untuk pemberdayaan kaum miskin,” urainya.
(Baca juga:Hajriyanto Y Thohari: Indonesia Tak Serius Kembangkan Ekonomi Syariah)
Acara Rakernas MEK dan Silatkernas JSM ini sendiri merupakan pertemuan ketiga yang diadakan oleh Majelis Ekonomi Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
”Kami berharap bisa memperkuat jejaring bisnis antar saudagar Muhammadiyah serta peran saudagar dalam menopang pilar ekonomi persyarikatan,” ujar Ir Najikh ketua MEK PP Muhammadiyah.(faizin/aan)