Pijatan Lembut Bangkitkan Semangat Peserta UKW

Musyrifah memberikan segelas kopi panas usai memijat pundak sasarannya dalam acara UKW di UM Bandung (Tri Eko Sulistiowati/PWMU.CO)

PWMU.CO – Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan 10 yang diselenggarakan LUKW UMJ di Aula KH Ahmad Dahlan UM Bandung terasa sulit. Bahkan ada yang hampir menyerah hari itu, Ahad (14/7/2024).

11 poin UKW yang harus diselesaikan peserta menimbulkan ketegangan dan pemikiran serius untuk bisa menyelesaikan dalam waktu singkat dan tepat. Maka ketika Musyrifah, salah satu Kontributor PWMU.CO memberikan pijatan lembut di pundak peserta berefek rileks dan memunculkan semangat baru.

Penulis yang sedang menikmati segelas kopi dan sepiring kudapan pun merasakan kenikmatan pijatan lembut Musyrifah tanpa ada komando ataupun perintah. Ia melakukannya dengan sukarela dan penuh kasih sayang.

Di sela waktu kosong menyelesaikan ujian, Musyrifah berkeliling ruangan menyapa dan melihat kondisi peserta lainnya terutama yang perempuan. Di antaranya  Tri Eko Sulistiowati,  Fatma Hajar Islamiyah,  Waviq Amiqoh, Estu Rahayu, dan Dian Rahayu Agustina.

Ketika melihat ada yang sedang membutuhkan pijatannya, maka dengan lembut ia pun meletakkan kedua telapak tangannya di pundak sasarannya. Setelah itu, ia memulai aksinya tanpa minta izin terlebih dahulu.

Tak berapa lama, yang jadi sasaran pun tersadar dan menikmati pijatannya sambil memejamkan mata sejenak.

“Santai saja, jangan terlalu tegang hadapi dengan senyuman dan yakinlah kita akan bisa melalui ujian ini dengan hasil yang memuaskan,” bisik Musyrifah pada Estu Rahayu, Kontributor Gresik yang jadi sasaran pijatannya kali ini.

Bening Satria, peserta dari kabupaten yang sama mengomentari aksi Musyrifah.  

“enaknya, saya juga mau dipijat begitu,” yang dijawab Musyrifah dengan tingkah lucu dan senyuman “maaf bukan muhrim”.

Seisi ruang pun tertawa sehingga mengurangi ketegangan di sela mengerjakan tugas masing-masing.

“Alhamdulillah jadi sedikit mencair ketegangannya melihat tingkah Musyrifah dan Bening Satria,” Kata Waviq Amiqoh (*)

Penulis Tri Eko Sulistiowati Editor Wildan Nanda Rahmatullah

Exit mobile version