PWMU.CO – Para Seniman dan Budayawan Muhammadiyah se Indonesia berkemah kreativitas selama tiga hari di Apple Sun Batu, (19-21/7/2024).
Kemah Kreativitas Nasional Seniman dan Budayawan Muhammadiyah ini diselenggarakan Lembaga Seni Budaya Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hampir seratus peserta antusias mengikuti kegiatan ini dengan penuh antusias.
Selama tiga hari kegiatan Kemah Kreativitas Nasional Seniman dan Budayawan Muhammadiyah ini terbagi dalam tiga kegiatan.
Pertama, Seminar Seni Budaya. Kegiatan ini merupakan penyampaian ide gagasan, kebijakan, visi dan misi Pimpinan Pusat LSBMU dalam “Ikhtiar Dakwah Kreatif Muhammadiyah untuk Semesta” yang akan disampaikan oleh ketua Pimpinan Pusat LSBMU.
Berikutnya adalah penyampaian “Wacana dan Praktik Konstelasi Seni Budaya Era Kontemporer dalam Konteks Lokal, Nasional, dan Global” oleh Kyai Cepu.
Selanjutnya adalah penyampaian tentang “Membaca Peta, Peran dan Strategi Seni Budaya Muhammadiyah di Era Kontemporer dalam Konteks Lokal, Nasional, dan Global”.
Kedua, FGD (Fokus Group Discussion) Kegiatan ini merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang pandangan dan pengalaman peserta yang terdiri dari perwakilan LSBMU wilayah se-Indonesia.
Tentu terkait dinamika, konstelasi, perkembangan seni budaya dalam konteks lokal, nasional, maupun global.
FGD akan dibagi dalam empat komisi yaitu Pendidikan seni, Event seni, Bisnis seni, dan kajian.
Ketiga, Pameran Seni Rupa Kegiatan ini akan memamerkan mayoritas karya seni lukis yang diikuti karya seni rupa lainnya. Karya yang tercipta merupakan hasil dari perupa atau seniman Muhammadiyah atau simpatisan Muhammadiyah.
Konsep, judul, dan detail teknis pelaksanaan akan dibuat seksi khusus yang akan bekerjasama dengan curator, seniman, dan tim manajemen seni lainnya. (Tarian Langit dan Pameran Keramik)
Ketua Paniti Eddy Sukardi berharap kepada peserta Kemah Kreativitas Nasional Seniman dan Budayawan bisa mengikuti kegiatan dengan paripurna.
Ditambahkan Eddy Sukardi para Seniman dan Budayawan datang di Rakornas agar memanfaatkan waktu untuk sharing dan menjalin silaturrahim.
“Mari bersenang senang di kota Batu. Seniman dan Budayawan harus selalu gembira,” pungkas Eddy Sukardi.
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan