PWMU.CO – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Rumah Sakit Muhammadiyah Babat (RSMB). Direktur RSMB itu wafat di RS Dokter Sutomo Surabaya dalam usia 80 tahun
Kabar wafatnya Dokter Sukari MS disampaikan di group Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan oleh H Yatno Wakil Ketua PDM Lamongan
“Inna lillahi wa Inna ilaihi Raji’un, telah wafat hari ini Rabu, 24 Juli jam +-14.30 di Surabaya, bapak dr. H. Sukari, MS. Semoga diterima ibadahnya dan diampuni dosanya Aamiin yaa robbal alaamiin,” jelas Yatno
Latar Belakang Keluarga
Sukari lahir di desa Samberan Kecamatan Kanor Bojonegoro. Dia adalah anak pasangan H Astrodirjo dan Hj Khusnul Khotimah. Ia anak terakhir dari sembilan bersaudara. Sukari lahir sejak yatim. Umur tiga bulan dalam kandungan ditinggal wafat ayahnya.
Sukari kecil akhirnya dirawat dan disekolahkan kakaknya hingga lulus dari fakultas kedokteran Universitas Brawijaya Malang
Dari perkawinannya dengan Dokter Jijin Irodati dikarunia dua putra putri yang juga Dokter spesialis. Dikaruniai 8 cucu yang semuanya perempuan.
Dokter Dermawan dan Pejuang
Dokter Sukari dikenal sebagai dokter yang dermawan. Ia juga dikenal sebagai aktifis persyarikatan
Selain pernah menjadi Direktur RSM Babat. Sukari juga aktif sebagai Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat beberapa periode. Juga menjadi Penasehat Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat.
Sementara itu, sebagai PNS birokrasi, Sukari pernah menjabat sebagai kepala Puskesmas dan Kepala Dinas Kesehatan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan KH Shodikin sangat merasa kehilangan atas wafatnya dokter H Sukari MS. Menurut Shodikin beliau adalah seorang tokoh yang sangat peduli pada kaum lemah,.
Lanjutnya, beliau sangat getol dengan gerakan pemberdayaan. Peduli pendidikan juga dekat drngan anak anak muda.
Ditambahkan Shodikin beliau berjuang di Modo sejak era tahun 1980. Beliau adalah penggagas juga pendiri( bersama tokoh lainnya) sekaligus donatur terbesar SPP SNAKMA Muhammadiyah Modo. Yang sekarang berganti nama SMK Muhammadiyah 6 Modo.
“Kami juga merasakan perkaderan dari pak dr H Sukari MS,” ujar kandidat doktor Universitas Brawijaya Malang ini.
Ketua PDM Lamongan dua periode ini menegaskan dia belajari cara mengelola orang orang berbasis potensi dan perwatakanya. Tentu sambil bercanda ciri khas beliau..
Sementara itu Drs Edy Yusuf MKes anggota MPKU PWM Jawa Timur mengungkapkan bahwa dokter Sukari adalah seorang yang idealis, teguh pada garis perjuangan persyarikatan Muhammadiyah.
“Beliau sangat dermawan untuk pengembangan dakwah di persyarikatan,” ujar Wakil Direktur RS Muhammadiyah ini
KH Muntholib Sukandar teman seperjuangan di Babat juga merasa kehilangan atas kepergian dokter Sukari.
“Beliau pejuang yang gigih dan dermawan. Suka bercanda dan selalu hapy, ” pungkas Wakil Ketua PDM Lamongan ini
Jenazah dokter Sukari akan dimakamkan malam ini di pemakaman Islam Sawo Babat Lamongan
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan