PWMU.CO – Selama 3 hari ini, Kota Malang dan sekitarnya dihebohkan kabar upaya penculikan anak. Beredar lewat berbagai grup WhatsApp (WA), beredar pesan yang seolah-olah dari pihak kepolisian tentang kronologi upaya tindak pidana itu.
Salah satu pesan, dan yang pertama muncul pada 12 September adalah sebagai berikut. Info dari Kepolisian: Ada kejadian percobaan penculikian anak SD Muhamadiyah 9 Jl. R. Tumenggung Suryo No. 5 Malang. Pada Hari Selasa tgl 12 September 2017 sepulang sekolah. Korban: Kami rahasiakan, umur 11 th, Pelajar SD Muhamadiyah 9 kelas 5, sambil mencantumkan alamat rumah yang bersangkutan itu.
Mendapati kabar itu, PWMU. CO langsung melakukan konfirmasi pada pihak sekolah. Bertempat di SD Muhammadiyah 9 di Jl R Tumenggung Suryo 5 Malang, Kepala Sekolah, Sony Darmawan MPd, menjelaskan tentang kabar tak jelas tentang upaya penculikan siswanya itu tidak benar, (15/9).
(Baca juga: HOAX: Viral Media Arab yang Nilai Jokowi Tak Punya Etika Sambut Raja Salman. Begini Penjelasannya)
Kepada media resmi Muhammadiyah Jatim ini, Sony mengatakan bahwa kabar yang membuat risau hampir semua warga Malang itu tidak benar.
“Saya sendiri tidak tahu yang menyebarkan informasi itu. Tapi setelah ditelusuri kejadiannya bersama kepolisian, dan juga siswi yang disebut dalam pesan berantai itu, ternyata tidak benar,” ujar Sony.
“Untuk itu secepat mungkin kami akan menyampaikan klasifikasi bersama Dikdasmen PDM kota Malang bahwa berita itu tidak benar,” jelas Sony.
“Karena informasi tersebut, beberapa hari ini beberapa polisi dengan berpakaian sipil intensif melakukan koordinasi dengan pihak sekolah,” lanjut Sony tentang efek dari kabar yang tak jelas itu.
(Baca juga: 3 Berita Hoax Kehebatan Agama Islam yang Laris Manis (1) dan Hoax: Kerajaan Saudi Beri Gelar Amirul Kazzab pada Jokowi. Inilah 5 Kejanggalannya)
“Insyaallah kejadian ini juga ada hikmahnya, agar kami pihak sekolah bisa lebih baik lagi dan lebih lagi dalam memperhatikan anak-anak,” jelas Sony hikmah dari kabar hoax yang menimpa sekolahnya itu.
Karena kabar hoax ini sudah menyebar lewat berbagai grup WA, dan membuat beberapa orang tua siswa juga khawatir, pihak sekolah pun membuat kebijakan insidental. “Agar semua orang tua tenang, akhirnya penjemputan dilakukan langsung di kelas masing-masing. Terutama bagi kelas satu,” jelas Sony.
Semoga bisa menjernihkan kabar yang berseliweran. (uzlifah)