PWMU.CO – Tahun 2024 merupakan kali kedua kepala sekolah Pasuruan melakukan studi banding. Lokasinya di Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora), TK, SD, dan SMP Negeri Kabupaten Bantul. Pesertanya kepala sekolah negeri dan swasta dari TK, SD, SMP serta pejabat dinas pendidikan berjumlah 146 orang. Berangkat menggunakan tiga armada bus dan berlangsung selama tiga hari dari Kamis-Sabtu (25-27/7/2024).
Hari pertama perjalanan dari Kota Pasuruan ke Yogyakarta. Berangkat jam empat sore tiba pukul sebelas malam. Menginap di hotel Atrium Premier. Dekat kampus UIN Sunan Kalijaga. Langsung istirahat akibat letih dan penat duduk berjam-jam di bus.
Esoknya usai sarapan peserta berangkat kunjungan ke empat tempat di Kabupaten Bantul. Yaitu Kantor Disdikpora, TK Negeri Pembina, SD dan SMP Negeri Terpadu Jetis. Peserta dibagi empat kelompok. Tiap grup menyimak presentasi praktik baik dari tuan rumah. Kemudian diskusi tanya jawab hal yang dianggap perlu untuk digali lebih dalam. Berakhir pukul sebelas menjelang salat Jum’at. Rombongan beranjak dan singgah masjid menunaikan kewajiban salat Jum’at dan jamak Ashar bagi muslim. Berlanjut menuju resto Olahan Ndeso makan siang dilanjutkan evaluasi kegiatan.
Evaluasi berlangsung singkat, sekitar satu jam. Lama di perjalanan karena macet ada perbaikan jalan. Kepala Dinas Pendidikan kota Pasuruan Lucky Danardono dalam sambutannya menyampaikan, rapor pendidikan menunjukkan kualitas pembelajaran dan proporsi guru penggerak di kota Pasuruan masih rendah. Lawatan ke Disdikpora Bantul selain silaturahim juga belajar praktik baik. Agar kondisi yang belum ideal di Pasuruan dapat berubah baik signifikan.
Ada lima peserta bergantian mengemukakan catatan hasil studi banding. Dan langsung mendapat respon dari kepala dinas. Suasana diskusi hidup. Peserta antusias ingin berkomentar, tapi waktunya terbatas. Sudah sore ada jadwal outbond. Evaluasi kegiatan pun ditutup.
Penulis mewakili MKKS Swasta yang turut hadir ingin memberi saran perbaikan. Melalui tulisan agar ide pikirannya awet tidak dibatasi waktu.
Rapor pendidikan daerah adalah akumulasi dan rerata dari hasil ANBK sekolah negeri dan swasta. Tentunya sasaran perbaikan adalah keduanya yakni sekolah negeri dan swasta, bukan hanya negeri saja. Apalagi jumlah sekolah swasta di Pasuruan lebih banyak daripada sekolah negeri.
Dalam hal kualitas pembelajaran di sekolah faktor penentunya adalah guru. Guru yang izin meninggalkan tugas mengajar karena suatu sebab akan mempengaruhi kualitas pembelajaran. Meskipun dia sudah memberikan tugas bagi murid atau ada guru piket yang menggantikan. Tetap kualitasnya tidak sama dengan keberadaannya mengajar di kelas.
Sekolah swasta memiliki beban cukup berat jika mengutus guru menghadiri undangan di jam kerja. Antara pukul 07.00 sampai pukul 13.00 WIB. Sebab jumlah guru minim dan tidak ada guru lain yang menggantikan tugas mengajarnya. Akhirnya hanya bisa menitipkan tugas saja. Pembelajaran jadi tidak berkualitas. Dan diantara guru yang sering mendapat undangan adalah bagian kurikulum dan kesiswaan.
Undangan yang dimaksud tidak meliputi panggilan workshop, seminar, dan pelatihan karena guru yang diutus adalah investasi jangka panjang sekolah meskipun ada jam mengajar yang ditinggalkan.
Dinas Pendidikan (disdik) perlu melakukan survei sebagai bahan refleksi. Sebelum pemaparan materi diawali dengan bertanya: siapakah diantara guru yang diundang memiliki jam mengajar hari itu? berapa JP yang mereka tinggalkan saat itu? apa langkah guru agar pembelajaran di kelasnya tetap berjalan? Jawaban guru-guru itu lantas dikaji untuk refleksi.
Saran lainnya Dinas Pendidikan menyusun kalender akademik atau kaldik. Menyinkronkan agenda kegiatan antar tiga bidang yaitu tendik, dikdas, dan kebudayaan. Hasilnya diberikan kepada sekolah sebelum masuk tahun ajaran baru. Isinya jadwal kegiatan disdik kota selama setahun. Misalnya pelaksanaan lomba guru berprestasi, olimpiade mata pelajaran, lomba kesenian, lomba olahraga, peringatan hardiknas, karnaval pendidikan, dan sebagainya.
Manfaatnya bagi sekolah antara lain:
- Sekolah lebih siap mengikuti ragam kegiatan disdik;
- Sumber Daya Manusia (SDM) sekolah yang terlibat di kegiatan tersebut dapat menyiapkan diri jauh hari sebelumnya; dan
- Semua kegiatan telah dianggarkan oleh sekolah.
Urun saran ini bertujuan agar kualitas pendidikan di kota Pasuruan selalu meningkat baik tiap tahunnya. (*)
Penulis Rozzaqul Hasan Editor Wildan Nanda Rahmatullah