PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan menggelar puncak milad ‘Aisyiyah yang ke-107 di masjid As-Syifa’ Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML), Ahad (28/7/2024).
Tampak berjajar aneka kudapan dari masing-masing cabang tertata dengan rapi di meja yang telah disediakan panitia. Bermacam- macam kudapan yang menunjukkan kekhasan dari cabang se- Daerah Lamongan terlihat disajikan dengan menarik dan menggoda untuk mencicipi begitu melihatnya.
Cabang Babat misalnya, menyajikan wingko yang sudah tidak asing dengan sebutan wingko Babat, Cabang Tikung menyajikan kudapan aneka polo pendem, Cabang Sukodadi yang menyajikan klanting, cenil, dan sejenisnya. Begitu pula dengan Cabang Lamongan dan Sarirejo yang menyajikan aneka kudapan berbahan singkong serta aneka kue basah yang disebut dengan jajan pasar. Adapun Cabang Kalitengah menyajikan aneka jajanan basah dengan berbagai jenis kue bahan ubi dan singkong, dan masih banyak kudapan lain. Masing-masing cabang menunjukkan partisipasi yang luar biasa dalam menyajikan kudapan khasnya.
Pengunjung disilakan dengan ramah untuk mengambil takir sebagai wadah kudapan dan mengambil kudapan sesuai dengan selera. Para tamu antusias mencicipi kudapan tersebut, dua puluh tujuh cabang menyediakan cedok dan tampah yang berisi aneka macam kudapan. Keunikan semakin terlihat saat setiap loyang menyediakan takir sebagai wadah bagi pengunjung yang ingin mencicipinya.
Takir adalah merupakan wadah terbuat dari daun pisang yang dibentuk sedemikian rupa dengan menggunakan biting dari lidi sampai terbentuklah wadah untuk tempat kudapan yang akan dicicipi. Hal ini merupakan suatu upaya dari PDA Lamongan dalam rangka mewujudkan sepuluh komitmen perempuan berkemajuan yang tertuang dalam dokumen risalah perempuan berkemajuan nomor dua, yaitu pelestarian lingkungan dengan implementasi penggunaan daun pisang yang merupakan bahan non plastik sehingga sampahnya akan mudah terurai.
Dalam kesempatan itu, Hj Supanik SKep Ns MKes, Koordinator Bidang (Korbid) Majelis Kesehatan Lembaha Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) menyatakan bahwa kudapan memberikan manfaat untuk menjaga metabolisme tubuh dan gula darah bila dikonsumsi dengan tepat. Kudapan juga sebaiknya dikonsumsi dalam waktu, jumlah, dan jenis yang sesuai.
Lebih- lebih wadah atau tempat kudapan menggunakan alas daun pisang yang memberikan aroma tersendiri yang akan menggugah selera untuk mencicipinya. Ditambah penggunaan takir berasal dari daun pisang pula tentu ini merupakan bahan yang ramah lingkungan sehingga akan dapat meminimalkan sampah yang sulit diurai. Hal ini sangat sesuai dengan tema milad yang ke-107 ini, yaitu “Memperkokoh dan Memperluas DaKwah Kemanusiaan Semesta.”
Penulis Uswatun Ch Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun