Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kandangsemangkon ketika menjenguk warga yang sedang sakit, Ahad (28/7/2024). (Istimewa/PWMU.CO)
PWMU.CO – Program ibadah sosial Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kandangsemangkon telah berjalan sejak berdirinya Ranting Muhammadiyah Kandangsemangkon.
Kemudian pada periode 2010-2015, program tersebut menjadi program tetap sampai sekarang.
Ragam Ibadah Sosial PRM Kandangsemangkon
Adapun program ibadah sosial tersebut antara lain:
- Silaturrahim kepada warga atau anggota Muhammadiyah yang sedang sakit, baik di rumah maupun di rumah sakit dengan memberikan santunan.
- Silaturrahim kepada warga atau anggota Ranting Muhammadiyah Kandangsemangkon yang mengalami musibah dan memberikan santunan.
- Beasiswa pada siswa siswi Perguruan Muhammadiyah Kandangsemangkon yang tidak mampu
- Santunan kepada fakir miskin dan terlaksana dua kali dalam setahun
Miftahul Ilmi Wakil Ketua PR Muhammadiyah Kandangsemangkon menyampaikan, bahwa program ibadah sosial sangat penting bisa memberi kebahagiaan dan meringankan kesulitan hidup orang lain dan memiliki keutamaan yang besar. Antara lain, sebagaimana menurut Hadits Riwayat Muslim, Allah senantiasa menolong hambanya selama ia menolong saudaranya.
Tidak ketinggalan, M Mahmud Ketua PR Muhammadiyah Kandangsemangkon menyampaikan terkait program ibadah sosial yang telah menjadi program tetap dan baku ini. Ia berharap dapat memberikan sentuhan dakwah buat warga atau anggota Muhammadiyah Ranting Kandangsemangkon.
Selain itu, dakwah ibadah sosial yang terprogram oleh PR Muhammadiyah Kandangsemangkon mendapatkan respon positif dari warga dan anggota Muhammadiyah.
Dalil Dakwah Bil Hal
Dakwah bil hal ini juga dikenal dengan action approach, alias dakwah yang merangkul.
Firman Allah QS. Ar-Ra’du ayat 11:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain-Nya”.
Ibadah sosial juga merupakan ibadah yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan manusia lainya dalam kehidupan sosial.
Hubungan manusia dengan manusia ini yang kemudian dalam Al-Qur’an masyhur dengan sebutan hablul minnannas dalam QS. Ali Imron : 112 berikut.
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas”.
Lebih lanjut, ibadah sosial (muta’adiyah) yang manfaatnya berdampak pada orang lain.
Dalam seperti interaksi dengan tetangga, saudara rekan kerja, harus menggunakan prinsip prinsip islam Rasulullah SAW ajarkan.
Selanjutnya juga ada Hadits dari Imam Anas bin Malik yang menjelaskan perihal ibadah sosial.
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Artinya tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa saja yang ia cintai untuk dirinya sendiri” (HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah, ad-Darimi, Abdul bin Humaid dll)
Hadits shohih tersebut mengajarkan bahwa ruh dari ibadah sosial adalah hadirnya cinta dalam hati, bergerak karena cinta, berbagi karena cinta, mengajar dengan cinta, amar ma’ruf dengan cinta, berumah tangga dengan cinta, berjual beli dengan cinta.
Intinya dalam ibadah sosial, ikut merasakan ketika orang lain gembira, maka ikut bahagia. Ketika orang lain menderita, bisa ikut bersedih dan tergerak untuk membantu.
Allah akan memberikan balasan kepada orang orang yang ikhlas dalam beribadah sosial atau horizontal. Selain itu, ada juga keutamaan-keutamaan lainnya dari ibadah sosial tersebut. Antara lain:
- Allah mencintainya (QS. Al-Baqoroh: 195)
- Allah akan melipat gandakan pahala orang yang besedekah. (QS. Al-Baqoroh: 245)
- Allah berikan ampunan (QS. Al-Baqoroh: 268)
- Allah tidak akan memiskinkannya (QS. Al-Baqoroh: 263)
- Allah akan berikan kebun yang luas (QS. Al-Baqoroh: 265).
Penulis M. Mahmud, Editor Danar Trivasya Fikri