PWMU.CO – Tabligh Akbar PCM Kepanjenkidul Kota Blitar diselenggarakan hari Ahad (28/7/24).
Ir Hamid Setiabudi, Ketua PCM Kepanjenkidul memberikan sambutan sekaligus memberikan informasi bahwa organisasi di tingkat Cabang sudah berjalan sesuai dengan semestinya. Bahkan semakin meningkat dari sebelumnya, ini semua karena semangat para pimpinan dan warga yang ada di Kepanjen Kidul ini.
“Pelaksanaan kegiatan Pendidikan, dakwah, sosial di Cabang ini semakin berkembang, ini terlihat dari antusias warga saat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh PCM,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015, yakni Din Syamsudin. Dia hadir memenuhi undangan panitia dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1446 H.
Kegiatan ini dimeriahkan dengan Baksos Pengobatan Gratis oleh RSI Aminah Blitar. Selain itu panitia juga menyediakan 1000 paket bakso dan 1000 paket es krim gratis kepada pengunjung yang hadir.
Di awal tausyiah, Din Syamsudin menyampaikan bahwa mengapa Hijrah dijadikan kalender Islami? Ada banyak pendapat di antaranya adalah tahun dimana Nabi Muhammad Saw dilahirkan. Ada yang menandai di mana saat itu Rasulullah menerima wahyu dari Allah Swt.
Namun yang disepakati adalah momen hijrahnya Nabi Saw dari Makkah ke Yastrib, yang kini lebih kita kenal dg Al Madinah Munawwarah.
Makkah yang saat itu menjadi pusat perdagangan (Kota Perdagangan) tempat bertemunya dari berbagai penjuru, yang terjadi jauh sebelum Islam hadir.
Makkah yang sudah menjadi kota destinasi wisata saat itu, yang juga dijadikan sebagai tempat wisata para turis yang menyembah berhala.
Sehingga Makkah akhirnya menjadi tempat thawaf saat ini, namun tanpa berhala yang menggantung disana.
Dia menambahkan bahwa Islam berkemajuan adalah Hijrah secara fikiran.
Jangan hanya menjadikan ajaran Islam sebagai ibadah yang mengatur hal-hal yang wajib saja/mahdhah. Namun semua aspek kehidupan, ajaran dan norma Islam adalah solusi bagi kehidupan semua orang.
“Bagaimanapu hijrah mental itu lebih penting,” pesannya.
Hijrah dari mental yang kurang baik, menjadi lebih baik dan terus meningkat kebaikan dan kemanfaatan itu.
“Dan yang lebih penting bagi kita adalah bisa menjadi bagian yang mencerahkan masyarakat, menjadikan mental yang pemberi. Mental yang selalu terdepan membantu masyarakat, karena zaman sekarang ini perubahan itu begitu cepat, artinya ada hal-hal baik yang bisa dengan cepat berubah menjadi tidak baik, jika kita salah dalam menyikapinya,” tegasnya. (*)
Penulis Endy Law Editor Wildan Nanda Rahmatullah