PWMU.CO – Penerbangan pertama saya dari Juanda Sidoarjo ke Sorong, Papua, adalah pengalaman yang penuh dengan keajaiban dan petualangan, Rabu (24/7/2024). Semuanya dimulai dari Bandara Juanda di Sidoarjo, yang senantiasa penuh dengan hiruk pikuk para penumpang. Kali ini berbeda, saya adalah salah satu dari mereka yang akan melintasi pulau-pulau di Indonesia untuk pertama kalinya.
Pesawat lepas landas, meninggalkan pemandangan kota Surabaya-Sidoarjo yang perlahan-lahan mengecil di bawah sana. Saat itu saya merasa antara gugup dan antusias. Tak lama kemudian, kami terbang di atas awan.
Pemberhentian pertama adalah Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar. Tempat ini benar-benar baru bagi saya. Bandara yang modern dan luas ini menambah rasa penasaran akan kota Makassar itu sendiri. Sayangnya, saya hanya punya waktu singkat di sini sebelum melanjutkan penerbangan berikutnya. Saya berjanji pada diri sendiri untuk kembali suatu hari nanti dan menjelajahi kota ini lebih dalam.
Setelah beberapa jam di udara lagi, akhirnya saya tiba di Sorong, Papua Barat Daya. Sorong menyambut saya dengan panorama kepulauan dan air laut yang biru jernih. Bandara yang sederhana namun nyaman ini memberi kesan pertama yang ramah.
Sorong Papuas Barat Daya
Keluar dari bandara, udara segar dengan aroma lautan dan hutan tropis seketika menyentuh wajah saya. Tanah dan kondisi jalanan yang basah menandakan kota ini baru diguyur hujan. Benar saja, sopir yang menjemput saya mengatakan hujan sejak pagi hingga sore itu. Sorong adalah pintu gerbang menuju keajaiban Raja Ampat, suatu tempat yang selalu ada dalam daftar impian perjalanan saya.
Saya akan berada di Sorong mulai 24 hingga 28 Juli 2024. Saya akan belajar bersama kepala sekolah dan guru di SDN 35 Sorong.
Setiap tempat yang saya kunjungi selama perjalanan ini menawarkan pengalaman unik dan berbeda, membuat saya menyadari betapa kaya dan beragamnya Indonesia. Dari kemegahan Surabaya, keramaian Makassar, hingga keindahan alami Sorong, semuanya membentuk sebuah cerita perjalanan yang tak akan pernah saya lupakan.
Perjalanan ini bukan hanya tentang mencapai tujuan akhir, tapi juga tentang menikmati setiap momen dan kejutan di sepanjang jalan.
Momen Bersama Siswa SDN 35 Sorong Papua
Hari pertama di SDN 35 Sorong dimulai dengan begitu indah. Sejuknya pagi ketika saya berjalan dari penginapan menuju sekolah memberikan suasana yang menenangkan hati. Udara segar membelai wajah dan dari kejauhan tampak pemandangan bukit hijau yang menambah syahdunya pagi itu.
Saat melewati perkampungan khas Sorong, nuansa keakraban dan hangatnya kehidupan masyarakat setempat terasa begitu nyata. Anak-anak berlarian sambil tertawa, sambutan ramah dari penduduk sekitar, hingga senyum tulus yang mengiringi setiap langkah saya.
Setiba di sekolah, suasana semakin hidup. Anak-anak di SDN 35 Sorong menyambut dengan antusiasme yang luar biasa. Keceriaan mereka terasa menular, membuat semangat saya membara. Mereka begitu ramah, selalu menyapa dengan penuh semangat dan senyum lebar. “Pagi, Bu…” ucap mereka.
Di dalam kelas, saya mengamati betapa beraninya anak-anak ini. Mereka tidak segan untuk mencoba tantangan baru, bahkan yang mungkin bagi mereka terasa sulit. Ketika diberikan tugas atau permainan edukatif, mereka melakukannya dengan penuh percaya diri dan kegembiraan. Diskusi kelas pun berlangsung seru, dengan banyak pertanyaan dan pendapat yang bermunculan, menunjukkan betapa mereka haus akan pengetahuan.
Saya berkesempatan melakukan tanya jawab ringan seputar kehidupan sehari -hari, hal sederhana yang pernah mereka lakukan namun bermanfaat bagi diri dan orang lain. Selain itu, saya juga mengajak anak-anak bereksplorasi dengan pecahan.
Antusiasme Siswa
Saya mengajarkan cara membandingkan pecahan berpenyebut beda dengan menggunakaan bar model. Anak-anak antusias, mencoba corat-coret di papan tulis, bergantian.
Antusiasme mereka memancar jelas, tidak hanya dalam belajar tetapi juga dalam berinteraksi satu sama lain. Kebersamaan dan rasa persahabatan sangat kental terlihat di antara mereka. Ketika diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompok, mereka saling membantu dan berdiskusi dengan semangat.
Di waktu istirahat, suasana semakin riuh dengan canda tawa mereka bermain di halaman sekolah. Pemandangan hijau dari bukit-bukit yang mengelilingi sekolah memberikan latar belakang yang mempesona, menciptakan suasana yang tak terlupakan.
Hari-hari di SDN 35 Sorong ini begitu mengesankan. Anak-anak yang ramah, antusias, dan berani menghadapi tantangan memberikan inspirasi tersendiri. Kehangatan dan semangat mereka memberikan warna baru dalam hidup saya. Betapa beruntungnya saya bisa merasakan dan menjadi bagian dari kebahagiaan mereka di surga kecil Sorong ini. (*)
Penulis Ria Pusvita Sari Editor Amanat Solikah