Mahasiswa UMM saat melakukan pengabdian Mahasiswa Masyarakat di SD Negeri Tunjungsekar 5 Kota Malang, Rabu (31/7/2024). (Istimewa/PWMU.CO).
PWMU.CO – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan Pengabdian Mahasiswa Masyarakat (PMM) di SD Negeri Tunjungsekar 5 Kota Malang.
Pengabdian tersebut berfokus pada peningkatan kreativitas kewirausahaan siswa kelas 5 dengan memanfaatkan bahan alami di lingkungan sekitar, seperti bunga telang.
Puding dari Bunga Telang
Rijal Alif Sofyan bersama dengan timmya mengajarkan siswa cara membuat puding berbahan dasar bunga telang pada Rabu (31/7/2024) lalu.
Menariknya, Rijal sapaan akrabnya bersama dengan tim juga mengajarkan kepada para siswa mengenai wirausaha dengan menjual produk puding tersebut dengan harga Rp. 1.000 per cup kepada seluruh warga di sekolah.
Selain tersedia secara luas di lingkungan sekolah, bunga telang menjadi pilihan bahan baku karena memiliki segudang manfaat kesehatan. Misalnya, kaya akan antioksidan.
Lebih lanjut, para siswa juga berkesempatan untuk mengenali potensi bunga telang dan bagaimana mengolahnya menjadi produk bernilai jual.
“Kami ingin siswa bisa belajar berwirausaha sejak dini dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka” ujarnya.
Tidak hanya fokus pada kewirausahaan, Rijal dan timnya juga memperkenalkan yoga dan meditasi kepada siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih emosi dan mencegah perilaku bullying yang sering terjadi di lingkungan sekolah.
Menurutnya yoga dan meditasi bisa membantu siswa lebih tenang dan fokus, serta mengurangi risiko terjadinya bullying.
Respons Positif Siswa
Lebih lanjut kegiatan PMM kelompok 66 tersebut mendapatkan respons positif dari siswa. Mereka antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari pembuatan puding hingga praktik yoga dan meditasi.
Adapun Rijal menceritakan bahwa terdapat salah satu anak kelas 5 yang memberikan kesannya secara langsung karena merasa senang bisa belajar hal baru. Seperti membuat puding dari bunga telang yang rasanya enak.
Rijal dan timnya merasa bangga dapat berkontribusi pada pendidikan dan pengembangan siswa di SD Negeri Tunjungsekar 5. Mereka berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi siswa.
“Kedepan pasca kegiatan ini, kami harap seluruh bisa siswa lebih berani dan percaya diri untuk berinovasi dan bisa lebih mengendalikan diri dalam pergaulan sehari-hari” ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala SD Negeri Tunjungsekar 5, Ibu Rita, sangat mendukung kegiatan ini, menurutnya bahwa kreativitas dan pengendalian emosi merupakan hal penting dalam pengembangan karakter siswa.
“Saya ingin anak-anak bisa memanfaatkan bahan alami yang ada di sekitar mereka, dan dengan yoga serta meditasi, saya berharap mereka bisa lebih mengendalikan emosi dan bersikap lebih baik terhadap teman-temannya,” pesannya. (*)
Penulis Hassanal Wildan, Editor Danar Trivasya Fikri