PWMU.CO – Kerinduan muslim Indonesia di Inggris Raya untuk mendengar ceramah dari tanah air terobati. Lebih dari 350 peserta yang bermukim di Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara bersilaturahmi menghadiri pengajian rutin di musim semi atau Spring Gathering. Selama dua hari (2-3/4), mereka yang tergabung dalam Keluarga Islam Indonesia di Britania Raya (KIBAR) ini menggelar pengajian di Ashton Central Mosque, Manchester.
Spring Gathering kali ini mengambil tema “Membangun Masyarakat Madani: Hidup Bahagia dalam naungan al-Quran”, dengan penceramah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas. Dalam ceramahnya, Yunahar menyampaikan 4 kunci kebahagiaan hidup berdasarkan al-Quran. Pertama adalah mengetahui tujuan hidup, kemudian mengerti tugas hidup, serta memahami sumber hukum (al-Quran sebagai pedoma) dalam menjalankan hidup. “Yang terakhir adalah mengamalkannya dengan konsisten di manapun kita berada,” tutur Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
(Baca: Islam Tertawa Bedakan Islam Indonesia dengan Timur Tengah, dan Perkuat Sinergi Muhammadiyah-KBRI)
Tausiyah kemudian dilanjutkan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, DR. Agung Danarto, yang menjelaskan tentang “Al-Qur’an dan Masyarakat Madani. Dalam penuturannya, Agung menguraikan bagaimana menciptakan sifat-sifat pribadi (makhluk) yang sesuai dengan penciptaannya oleh Allah swt sang Khaliq, sekaligus menjadi pondasi bagi masyarakat madani yang memiliki karakteristik.
Menurut Agung, karakteristik masyarakat madani setidaknya harus tercermin pada lima sikap. Selain harus shiddiq (jujur), amanah (bias dipercaya), fathanah (cerdas), juga ‘iffah dan mujahadah. ‘Iffah adalah sikap menahan diri sepenuhnya dari perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah swt, meski ada kecenderungan jiwa untuk melakukannya dan kondisi juga memungkinkan. Sebuah tantangan bagi Muslim yang hidup di negeri minoritas. “Yang tidak boleh dilupakan adalah sikap mujahadah, bersungguh-sungguh untuk menciptakan berbagai karakteristik itu dalam kehidupan masyarakat,” tegas doktor ilmu hadits itu.
Acara spring gathering ini sendiri dibuka oleh Minister Counsellor KBRI London, Eka A. Suripto, mewakili Duta Besar (Dubes) RI di London, Rizal Sukma. KBRI London sangat mengapresiasi kegiatan pertemuan rutin masyarakat muslim Indonesia di Inggris Raya sebagai wadah menjalin silaturahim antar WNI di Inggris Raya sekaligus untuk mendapatkan siraman rohani.
Seperti tradisi pertemuan musim semi tahun-tahun sebelumnya, setelah acara pengajian, dilanjutkan dengan keseruan dalam kompetisi olahraga KIBAR Cup dan juga “icip-icip” sedap masakan khas Indonesia untuk menghilangkan rasa kangen pada masakan Nusantara. (Unang Mulkhan)