PWMU.CO – Ma’had Umar Bin Al Khattab berdiri tahun 2000 dan merupakan kerja sama PP Muhammadiyah dengan Asia Muslim Charity Foundation (AMCF). Pada tahun 2019, ketika Covid-19 mulai menyerang, AMCF saat itu mengelola hampir 26 pesantren di seluruh Indonesia, baik bangunan, sistem pendidikan, dan sarana prasarana. AMCF menyerahkan itu semua kepada PP Muhammadiyah, dan PP Muhammadiyah menyerahkannya pada kampus-kampus Muhammadiyah. Contohnya adalah Ma’had Umar Bin Al Khattab kepada UM Surabaya.
Semenjak menjadi hak milik UM Surabaya, Ma’had Umar tetap menjalankan sistem pendidikan yang ada. Contohnya adalah program integrasi selama 4 semester belajar bahasa di Ma’had Umar, kemudian di semester ke-5 bisa melanjutkan untuk belajar di FAI (Fakultas Agama Islam) UM Surabaya, dengan pilihan 4 Prodi.
Ke depannya, Ma’had Umar akan menjadi laboratorium kaderisasi. Yang artinya Ma’had Umar akan menjadi pusat pendidikan tarjih, dengan nama Pendidikan Kader Ulama Tarjih Muhammadiyah (PKUTM). Ini menjadi bentuk kerja sama antara UM Surabaya dengan PWM Jatim.
Hal ini bisa dilakukan juga karena Rektor UM Surabaya merupakan Ketua Umum PWM Jawa Timur. Sinergi ini merupakan upaya Muhammadiyah untuk melahirkan kader-kader da’i yang berjuang meramaikan PCM maupun PDM yang ada di Jawa Timur. Semua kegiatan ini gratis dan tidak dipungut biaya, karena pendanaannya langsung berasal dari UM Surabaya.
Karena program ini beririsan dengan PWM Jatim, maka tiap PDM akan diwajibkan mengirimkan paling tidak 2 kader terbaiknya untuk mengikuti seleksi. Dari 38 PDM yang ada di Jatim, akan diseleksi sejumlah 25 orang untuk mendapat beasiswa. Beasiswa tersebut berupa biaya pendidikan, makan, tempat tinggal dan lainnya selama 8 semester.
Output ketika mereka sudah lulus dari program ini, S1 Akhwal As Syakhsiyah (Hukum Keluarga Islam) di UM Surabaya. Maka Ma’had Umar mendapat amanah dari Rektor UM Surabaya sekaligus Ketua PWM Jatim untuk mengeksekusi program ini.
Pengajar di Ma’had Umar juga merupakan mereka yang ahli di bidang tabligh dan tarjih. Ada beberapa yang lulusan dari Mesir, Timur Tengah, dan LIPIA. Basis pendidikan di Ma’had Umar nanti menggunakan bahasa Arab dan kitab gundul, maka output yang diinginkan dari PKUTM ini adalah ulama’ yang ahli bahasa Arab dan menguasai literasi dalam agama Islam.
Deskripsi Program
Program ini merupakan sinergi antara UM Surabaya dan PWM Jatim dalam mencetak Kader Ulama Tarjih Muhammadiyah Wilayah JATIM yang akan dipusatkan di Kampus 2 UM Surabaya (Mahad Umar Bin Al Khattab UM Surabaya). Program ini hanya diikuti oleh 20-25 mahasantri Kader Ulama Tarjih Muhammadiyah dengan pembiayaan gratis 100 %.
Persyaratan Program
- Laki-laki
- Diutamakan Rekomendasi PDM setempat di Jawa Timur
- Tamat SMA – max 25
- Belum menikah
- Siap tinggal di asrama
- Bisa baca tulis arab
- Tidak merokok
Tes Masuk
- Ujian Tes Tulis (Tahriri)
- Ujian Tes Wawancara (Syafawi)
Kurikulum
- Mata kuliah berbasis Tarjih dan Tabligh
- Materi Bahasa Arab
- Materi Keprodian
- Materi Kuliah Syariah
- Tahfidz
Ekstrakurikuler
- Membaca Kitab Gundul
- Public Speaking
- Tahfidz al-Qur’an
- Bela Diri
Syarat Administratif
- Ijazah dan transkrip SMA/Sederajat
- Rekomendasi PDM setempat di Jawa Timur
- Surat Kesehatan
- KTP
- Kartu Keluarga
- Foto resmi 3×4
Alur Pendaftaran
- Memperhatikan jadwal pendaftaran 20 Juli – 31 Agustus 2024
- Membuka website resmi Mahad Umar Bin al-Khattab UM Surabaya pada link: https://mahad.um-surabaya.ac.id
- Klik kolom pendaftaran online mahasiswa baru
- Bergabung di group WA PMB Mahad 2024 / 2025 https://s.id/pmbmubk2024
Keunggulan Program
- Beasiswa 100% Pendidikan dan Asrama
- Pendidikan berbasis Tahfidz al-Qur’an dan Bahasa Arab
- Wajib asrama
- Makan 3 kali sehari
- Pengajar Professor dan Doktor ulama Tarjih dan Tabligh
- Pengajar alumni Timur Tengah dan LIPIA
- Ruang belajar representatif dan kondusif
- Output lulusan S1 Syariah (al-Ahwal al-Syakhsiyyah)
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Wildan Nanda Rahmatullah