PWMU.CO – Tiga hari ke depan, 7-9 April, Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Lazizmu) punya gawe besar di Sidoarjo, Jatim. Bertempat di The Sun Hotel dan Gedung Kampus Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, acara ini bertemakan “Terciptanya konsolidasi yang kuat, legal, dan profesional”. Selain sebagai ajang meneguhkan Lazismu sebagai amil zakat nasional, Rakornas juga dijadikan sebagai ajang integrasi sistem pelaporan Lazismu seluruh Indonesia.
Demikian salah satu target Rakornas yang disampaikan Ketua Lazizmu PP Muhammadiyah, Hilman Latief PhD, kepada pwmu.co, (6/4). “Pasca Rakornas diharapkan seluruh entitas pengelola ZIS di Muhammadiyah dapat mengintegrasikan sistem pelaporannya dengan Lazismu PP,” jelas Hilman.
(Baca: Jatim Siap Gelar Rakornas Lazizmu)
Yang tidak kalah pentingnya, tambah doktor “Zakat” ini, Rakornas juga sebagai ajang pemersatu langkah Lazismu se-Indonesia untuk menyesuaikan kelembagaannya dengan Undang-Undang dan peraturan baru yang berlaku. Terutama UU 23/ 2011 tentang Zakat, dan legislasi turunannya: Peraturan Pemerintah 14/ 2014 dan Keputusan Menteri Agama 333/2015. “Konsekuensi dari itu adalah pimpinan Lazizmu di tingkat wilayah, daerah, dan cabang harus memahami UU dan peraturan yang ada, serta memiliki visi yang sama,” tambah Hilman.
Visi yang sama tentu akan meneguhkan Lazismu sebagai gerakan nasional yang solid, kredibel, akuntabel, efisien, dan inklusif. Acara Rakornas sendiri, direncanakan akan dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah DR Haedar Nashir, Gubernur Jatim DR Soekarwo, dan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat, Prof Bambang Sudibyo. (kholid)